B. Di malam-malam ganjil
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah lailatul qodar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan” (HR. Bukhari)
Baca juga: 4 Ciri Orang Mendapatkan Malam Lailatul Qadar, jadi Dekat pada Allah dan Tak Mudah Marah
C. Di tujuh malam terakhir
الْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ – يَعْنِى لَيْلَةَ الْقَدْرِ – فَإِنْ ضَعُفَ أَحَدُكُمْ أَوْ عَجَزَ فَلاَ يُغْلَبَنَّ عَلَى السَّبْعِ الْبَوَاقِى
“Carilah lailatul qodar di sepuluh malam terakhir, namun jika ia ditimpa keletihan, maka janganlah ia dikalahkan pada tujuh malam yang tersisa” (HR. Muslim).
Dalam riwayat lain
الْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى تَاسِعَةٍ تَبْقَى ، فِى سَابِعَةٍ تَبْقَى ، فِى خَامِسَةٍ تَبْقَى
“Carilah lailatul qodar di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan pada sembilan, tujuh, dan lima malam yang tersisa” (HR. Bukhari).
Baca juga: Doa Malam Lailatul Qadar dalam Arab, Latin Beserta Artinya, Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW
D. Pada malam ke 27.
وَ وَاللَّهِ إِنِّي لَأَعْلَمُ أَيُّ لَيْلَةٍ هِيَ هِيَ اللَّيْلَةُ الَّتِي أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِقِيَامِهَا هِيَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ
“Demi Allah aku tahu kapan malam itu, yaitu malam yang kita diperintahkan oleh Rasulullah untuk menghidupkannya, yaitu malam kedua puluh tujuh” (HR. Muslim dari Ubay Bin Ka’ab).
Demikian juga hadis dari Mu’awiyah beliau menukil perkataan dari Nabi sallallahu alaihi wasallam,
ﻟَﻴْﻠَﺔُ ﺍﻟﻘَﺪْﺭِ ﻟَﻴْﻠَﺔُ ﺳَﺒْﻊٍ ﻭﻋِﺸْﺮﻳﻦَ
"Lailatul qodar pada malam kedua puluh tujuh” (HR. Abu Daud).
Namun, para ulama menjelaskan bahwa malam ke-27 ini tidak menunjukkan kepastian tapi diharapkan besar datangnya lailatul qodar karena bisa jadi lailatul qodar turunnya di tanggal berbeda setiap tahun.
(Tribunnews.com/Bangkit N)