Laporan wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Organisasi wanita di bawah Muhammadiyah, Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah melayangkan nota keberatan atas hasil pemilihan 39 calon anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2010-2015, karena tidak ada keterwakilan kaum perempuan.
"Kami sudah surati tadi pagi panitia pelaksana, untuk segera diketahui oleh PP Muhammadiyah," kata Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Trias Setiawati, Yogyakarta, Minggu (4/7/2010).
Keberatan ini disampaikan, karena perempuan juga anggota Muhammadiyah yang mempunyai hak dalam kepengurusan Muhammadiyah.
PP Aisyiyah telah menyodorkan sejumlah nama perempuan saat sidang Tanwir. Tapi, dari 39 calon anggota tetap PP Muhammadiyah hasil sidang, tak satupun ada nama perempuan.
Trias mengibaratkan persoalan ini sebagai rumah dengan anggota kaum laki-laki dan perempuan, yang seharusnya kedua belah pihak memiliki hak yang sama untuk bersuara. "Jadi, perempuan tidak hanya bersuara di kamar sendiri untuk kemudian didengarkan kaumnya sendiri," ujarnya..
Trias melihat hasil sidang Tanwir seperti tak menghargai kontribusi PP Asyiyah di 33 provinsi dan tidak mencerminkan semangat muktamar, yakni kesetaraan laki-laki dan perempuan.
Dengan alasan di atas, Aisyiyah mendesak agar Muktamar ke-46 Muhammadiyah memasukan keterwakilan perempuan di PP Muhammadiyah periode 2010-2015 dengan aksi afirmatif.
Untuk jangka panjang, Aisyiyah mendesak perubahan sistem pemilihan anggota PP Muhammadiyah dan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga agar ada perimbangan keanggotaan laki-laki dan perempuan dan perbaikan proporsi tanwir atau utusan daerah.
Trias berharap, PP Muhammadiyah segera merespon nota keberatan ini.
Usulan keterwakilan perempuan ke pengurus Muhammadiyah, juga didukung oleh Ketua Nasyiatul Aisyiyah, Abidah Muflihati. Nasyiatul Asyiyah merupakan organiasi otonom perempuan muda Muhammadiyah di bawah Aisyiyah.
Abidah bersama pimpinan Aisyiyah akan melobil PP Muhammadiyah dengan pendepatan kultural. "Kami punya akses untuk pendekatan kultural kepada bapak-bapak itu, untuk menyuarakn keterwakilan perempuan," ujar Abidah.
Perempuan Muhammadiyah Minta Jatah
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Prawira
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger