News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Merapi Meletus

Mbah Rono: Energi dan Aktivitas Merapi Menurun

Editor: Kisdiantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Erupsi Merapi terjadi lagi Rabu (10/11/2010)

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dr. Syamsul Maarif M.Si, bersama Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Dr. Surono, Jumat pagi (19/11/2010) dalam konferensi persnya mengatakan bahwa status Gunung Merapi tetap pada status 'awas.' Pemda DIY tetap menyiapkan upaya tanggap darudat sesuai dengan prosedur status pada Gunung Merapi.

"TNI/Polri tetap siaga mengawal mereka 24 jam apabila terjadi sesuatu,” kata Syamsul Maarif seperti dikutip situs resmi BNPB, Jumat (19/11/2010).

Terkait ancaman lahar, pihak Kali Code sudah melakukan pelatihan focal point yang melibatkan relawan dan Balai Besar Sungai Serayu-Opak untuk melakukan kesiapsiagaan 24 jam. Pelatihan dan peralatan deteksi lahar dingin yang sudah terpasang ini sebagai bagian dari early warning system lahar dingin ini dipersiapkan oleh BNPB, bekerja sama dengan pihak PU, ESDM, dan UGM.

Menyangkut shelter (hunian sementara) menurut Syamsul, sudah memerintahkan pihak PU Provinsi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah untuk mendatanya, dengan pertimbangan bahwa masyarakat menginginkan agar tetap di wilayah mereka maksimal di kecamatan.

Kepala BNPB juga mengingatkan bahwa 20 cm dari permukaan pasir masih bersuhu panas 100 derajat, yang berarti semakin ke bawah suhunya makin tinggi lagi. “Kita berdoa agar tidak ada letusan lagi“, ujar Syamsul Maarif.

Sementara itu, Kepala PVMBG, Surono, menjelaskan energi Merapi sehingga aktivitasnya  juga menurun. Status tetap awas namun ada perubahan radius ancaman bahaya Merapi. Wilayah Sleman dari Kali Boyong ke arah Barat, ancaman bahaya erupsi Merapi radiusnya 10 Km, Kali Boyong ke Timur 15 Km, Magelang 10 Km, Boyolali 5 Km, dan Klaten tetap pada radius 10 Km.

“Kami merekomendasikan untuk awas lahar, Boyong yang kemungkinan mengancam sampai ke Jogja, ke Kali Code dari ujungnya, kami meminta untuk Kabupaten Sleman untuk hati-hati di 300 m kiri-kanan daripada bibir sungai Boyong karena hampir penuh semuanya, begitu juga di Kali Kuning, dam-dam sabo hampir penuh semua," jelas Surono.

Surono mengingatkan, semua dam, terutama di Kali Gendol, Kuning, dan Boyong sudah penuh dengan endapan sendimen/material. Tiga sungai tersebut sudah dipasang Early Warning System (EWS) dan telah dipasang dengan biaya BNPB dan berkoordinasi dengan UGM. Pihaknya juga meminta tim dari UGM untuk tetap siaga 24 jam.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini