TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Pemandangan unit terlihat di Lapangan Enggal, Bandar Lampung, Kamis (22/12/2011) pagi sejak pukul 08.00 WIB. Ratusan ibu-ibu dari Gabungan Organisasi Wanita (GOW) di Bandar Lampung berbaris rapi menanti pelaksanaan upacara peringatan Hari Ibu ke 83 tahun.
Antusiasme terlihat dari semangat mereka yang tetap bisa tersenyum kendati panas pagi itu cukup terasa terik dan membuat badan berpeluh.
Terlepas dari peserta upacaranya, hal yang lebih unik dan menarik ada pada petugas upacaranya. Mulai dari pemimpin barisan sampai pembina upacara adalah perempuan. Istri-istri pejabat sentral di pemerintahan kota Bandar Lampung pun turut ambil peran.
Selaku pembina upacara adalah istri orang nomor satu di Kota Tapis Berseri ini Eva Dwiyana Herman HN. Perwira upacara Mike Wan Abdurrahman (istri kabag hukum), Komandan upacara Ida Sukarma Wijaya (istri kadis pendidikan), pembaca UUD 1945 istri Kapolresta Bandar Lampung, pembaca sejarah istri dandim 0410 Bandar Lampung, dan pembacaan doa istri ketua pengadilan agama Bandar Lampung.
Pelaksanaan upacara nyaris sempurna. Kendati ini penampilan perdana mereka sebagai petugas upacara di lapangan setelah menjadi ibu rumah tangga. Tata urut pelaksanaan upacaranya seperti upacara umumnya. Hanya saja yang menjadi pembeda terletak pada pembacaan sejarah singkat hari ibu, adanya hymne hari ibu, dan lagu mars hari ibu.
Selaku pembina upacara, Eva Dwiyana membacakan naskah sambutan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI. Pada sambutannya terfokus pada peran kaum perempuan dalam aspek ekonomi. Agar perempuan Indonesia dapat melakukan instropeksi kembali, terhadap upaya dan perjuangan yang telah dilakukan kaum perempuan.
"Partisipasi perempuan dinilai penting dalam peningkatan kesetaraan dan keadilan gender. Dengan semangat nilai-nilai perjuangan kaum perempuan dan perhatian pada aspek ekonomi, kita tingkatkan ketahanan nasional. Perempuan adalah aset pembangunan yang potensial," kata Eva dalam sambutannya.
Usai pelaksanaan upacara, dikemukakan Eva alasan mengapa petugasnya secara keseluruhan adalah perempuan. Menurut Eva, ini menjadi suatu pembeda dari upacara-upacara peringatan lainnya.
"Ini upacara satu-satunya untuk peringatan hari ibu yang pelaksanannya secara keseluruhan adalah wanita di Bandar Lampung," terangnya.
Dalam kesempatan itu, dia juga meminta wanita mendorong suami untuk bisa menjalankan pekerjaannya secara maksimal, dan juga mendidik anak dengan baik. Bukan hanya disibukkan pada urusannya sendiri.