News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat Sukhoi Jatuh

Kaca Sekolah SMP 1 Cijeruk Banyak yang Pecah

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga di sekitar kaki Gunung Salak, Sukabumi, Jawa Barat, berkerumun di sekitar landasan heli di SMPN 1 Cijeruk, untuk menonton evakuasi korban pesawat Sukhoi Superjet 100, Senin (13/5/2012). Pesawat Sukhoi Superjet 100 jatuh di Gunung Salak Sukabumi, Jawa Barat, Rabu 3 Mei lalu saat melakukan demo penerbangan yang disebut Joy Flight. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Evakuasi pencarian korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 akan berakhir besok, Sabtu (19/5/2012). Lebih dari sepekan pencarian korban naas dari pesawat buatan Rusia tersebut.

Dengan berakhirnya pencarian, maka penutupan posko darurat tim evakuasi juga akan ditutup. Setidaknya ada beberapa posko, seperti posko darurat di Embrio Cipelang dan Posko helipad Cijeruk, Bogor Jawa Barat.

Hal ini, tentu saja meninggalkan banyak cerita. Bagi tim evakuasi, pewarta media dan para warga sekitar. Seperti halnya di posko Cijeruk, lokasi paling terdekat dari helipad dengan pemukiman, kebun warga dan beberapa gedung sekolah.

Lalu lintas helikopter di area tersebut seakan menjadi hal yang tak biasa, terus membangkitkan antusias warga dan para pedagang untuk datang memadati posko tersebut.

Namun, tentu saja ada banyak yang juga tidak diinginkan. Pihak sekolah SMPN 1 Cijeruk contohnya. Karena gedung sekolah yang dipakai para tim evakuasi dan awak media, akhirnya membuat para guru dan murid sekolah itu terganggu dalam melakukan aktivitas belajar mengajarnya sejak Kamis pekan lalu.

Belum lagi, tampak beberapa sarana dan prasarana sekolah yang menjadi rusak akbibat itu semua.
"Iya banyak yang rusak, ada beberapa kaca jendela kelas yang pecah karena getaran helikopter yang terlalu dekat," ujar seorang guru SMPN 1 Cijeruk, Ahmad Rivai saat berbincang dengan Tribunnews.com, Rabu (16/5) kemarin.

Kendati merasa terganggu, namun diakuinya, pihak sekolah merasa senang sudah ikut membantu para tim evakuasi korban pesawat SSJ-100. Meski, menurutnya hanya dapat membantu menyediakan sarana seperti listrik, penginapan dan toilet seadanya.

"Kalau sarana yang rusah itu sudah ditanggung oleh Diknas gak masalah. Tapi kami sedang bisa bantu para tim evakuasi meski seadanya," ujarnya.

Baca juga:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini