News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Papua Memanas

Baku Tembak di Puncak Jaya Diduga untuk Kacaukan Pilkada

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah massa pendukung bakal calon bupati dan wakil bupati kabupaten Puncak Papua, dengan membawa senjata tradisional saling kejar dalam konflik pendukung bakal calon bupati dan wakil bupati kabupaten Puncak Papua beberapa waktu lalu.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Chanry Andrew Suripatty

TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Kasus baku tembak yang terjadi di Kota Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Senin (28/5/2012) pagi tadi diduga untuk mengacaukan jalannya pelaksanaan pemilukada Bupati dan Wakil Bupati di daerah tersebut.

Kapolres Puncak Jaya, AKBP Marselis. S yang dihubungi Tribunnews melalui telepon selulernya Senin (28/5/2012) malam membenarkan adanya aksi baku tembak yang terjadi pagi tadi. Aksi penembakan itu terjadi ketika terselenggaranya Pemilihan Bupati Puncak Jaya dengan tahapan pemungutan suara yang berlangsung, Senin (28/5/2012).

Menurut Kapolres, aksi ini terjadi ketika adanya kelompok kriminal bersenjata yang berlokasi di daerah perbatasan Kampung Woyoneri dan Kampung Ubineri Distrik Mulia melepaskan tembakan untuk membuat gaduh situasi Kota Mulia, dan direspon oleh aparat keamanan di daerah itu dengan mengejar para pelaku.

"Ada kelompok kriminal bersenjata dimana mereka melepaskan tembakan untuk membuat gaduh suasana Kota Mulia dan direspon oleh anggota gabungan dari TNI dan Polri berusaha untuk melakukan pengejaran dan mereka akhirnya berhasil dipukul mundur,” jelas Kapolres Marselis.

Aksi baku tembak terjadi ketika rombongan Kapolda Papua, Irjen B. L Tobing dan Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen Erwin Safitri beberapa saat ketika kedua pejabat keamanan di Papua ini meninggalkan bandara Mulia menuju Sentani Jayapura. Sebelumnya Kapolda Papua dan Pangdam XVII Cenderawasih melakukan kunjungan ke Puncak Jaya untuk memantau langsung jalannya proses Pilkada di kabupaten tersebut.

Menurut Kapolres, hingga saat ini pihak kepolisian dan juga TNI terus melakukan pengamanan ketat pada saat berlangsungnya pemungutan suara atau pun pascaaksi penembakan.

Saat ditanya mengenai korban dalam kejadian tersebut, Kapolres Marselis mengatakan tidak ada korban dari pihak TNI/Polri. Namun dari pihak penyerang (kriminal bersenjata) belum bisa dipastikan karena mereka langsung melarikan diri ke arah pegunungan dan hutan rimba,” ungkap Marselis.

Disinggung secara pasti kelompok penembakan ini, Kapolres menegaskan pihaknya masih melakukan penyelidikan dan tidak bisa memastikan kelompok pelaku penembakan ini sebelum pelakunya bisa diamankan.

"Saya rasa teman-teman tahu, di Puncak Jaya ini banyak kelompok bersenjata, dan mereka bisa saja setiap saat mengeluarkan tembakan. Dan selagi mereka belum bisa kami tangkap, maka kami tidak berani menuding dari kelompok mana, doakan saja kami bias mengamankannya,” tegasnya.

Pasca baku tembak yang terjadi Senin (28/5/2012) pagi tadi, situasi keamanan di Mulia kondusif dan proses pemungutan suara untuk memilih bupati Puncak Jaya berlangsung relatif aman dan tentram.

"Saat ini situasi sangat aman, pemungutan suara berjalan lancar. Kami pastikan akan melakukan pengamanan demi lancarnya Pilkada dan tentunya keamanan di lingkungan Puncak Jaya ini," kata Kapolres Marselis yang hingga saat ini masih berada di lapangan guna memantau keamanan dalam pelaksanaan Pilkada.

Pemilukada Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya Papua ini diikuti oleh tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, masing-masing pasangan Drs Henock Ibo – Yustus Wonda, pasangan Sendius Wonda – Yorin Karoba dan pasangan Agus Kogoya dan Yacob Enumbi.

Sementara untuk jumlah pemilih dalam pemilukada Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Puncak Jaya berjumlah 141.567 orang dan 267 TPS disiapkan dalam pilkada tersebut.

Baca juga:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini