Laporan Wartawan Surya, M Taufik
TRIBUNNEWS.COM, BOJONEGORO - Tri Sarono (44), korban penembakan di Jayapura, Papua asal Desa Tikusan, Kecamatan Kapas, Bojonegoro dikenal sebagai orang yang baik di mata keluarga. Ia tidak pernah neko-neko dan tidak pernah berselisih dengan orang lain.
"Dia itu orangnya baik. Sebagai menantu dan warga juga selalu baik, setahu saya tidak pernah punya masalah serius dengan orang lain," kata Rupik, mertua korban.
Diceritakan, korban berangkat ke Jayapura enam tahun silam. Pada tahun 2010 lalu, korban sempat pulang dan membawa serta istrinya Hariani (40) ke Jayapura. Sementara dua anaknya tetap tinggal di Desa Tikusan bersama Rupik.
"Anak pertama korban Arik Septiani berusia 19 tahun sudah kuliah semester 4 di Akademi Perawat (Akper). Sedangkan anak kedua bernama Noval baru berusia 6 tahun," ungkap mertua korban di dampingi sejumlah kelurga.
Seperti diketahui, korban Tri Sarono ditemukan dalam keadaan tergeletak bersimbah darah di samping motor Yamaha Vega DS 3816 AE miliknya di Papua, Minggu malam. Korban diduga tewas setelah ditembak oleh orang yang belum diketahui identitasnya.
Baca juga: