TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Selama beberapa hari terakhir, harga jual kacang kedelai terus melejit. Harga jualnya kini melewati angka Rp 8.000 per kilogram. Hal itu terjadi karena hampir setiap hari, harga jual kedelai naik Rp 100.
Sekretaris DPD Koperasi Tempe-Tahu Indonesia (Koptti) Jaw aBarat, Hugo Siswaya mengatakan, para pedagang sulit menjelaskan faktor penyebab kenaikan harga jual komoditas tersebut. Karena sulitnya mengomunikasikan terjadinya kenaikan harga jual tahu dan tempe, pada akhirnya pihaknya beserta seluruh kalangan produsen tahu dan tempe termasuk para pedagangnya, bersepakat untuk tidak melakukan aksi penjualan. Aksi mogok berjualan itu berlangsung selama 3 hari yaitu pada 25-27 Juli.
Selain untuk mengomunikasikan kenaikan harga yang terus menerus, kata Hugo, aksi itu pun bertujuan supaya pemerintah memberikan perhatian. Sebenarnya permasalahan seperti ini pernah terjadi pada 2008.
"Tapi, mengapa pemerintah tidak belajar pada pengalaman. Saya kira, pemerintah sebaiknya memiliki rancangan dan strategi jangka panjang termasuk strategi untuk mengantisipasi terjadinya kondisi seperti saat ini. Jangan sampai pemerintah melakukan langkah-langkah setelah terjadi lonjakan harga," urainya.
Menurutnya, aksi mogok itu tidak hanya di Kota Bandung, tetapi juga daerah Jabar lain serta pedagang di Jakarta pun melakukan aksi yang sama. (*)
Tempe dan Tahu Hilang di Pasaran
Pengusaha Tempe Tahu Bandung juga Mogok 3 Hari
Editor: Yulis Sulistyawan
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger