News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tempe dan Tahu Hilang di Pasaran

Tahu dan Tempe di Cirebon Tetap Diproduksi

Editor: Budi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pekerja melakukan beres-beres dan membersihkan tempat produksi karena adanya aksi mogok produksi selama 3 hari di Pabrik Tahu NJ di Gang Air Mancur, Jalan Babakan Ciparay, Kelurahan Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Rabu (25/7/2012). Aksi akibat dampak dari kenaikan harga kacang kedelai ini, memaksa produsen tahu NJ meliburkan hampir 800 orang karyawan yang sebagian besar sebagai perajin dan pedagang keliling, dan kehilangan omzet lebih dari Rp 90 juta per hari. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

TRBUNNEWS.COM CIREBON - Sejumlah pengusaha di Sindang Jawa, Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat tetap memproduksi tahu dan tempe dengan alasan untuk mempertahankan pelanggannya meski harga kedelai melonjak.

Karna, salah seorang pembuat tahu dan tempe di Cirebon kepada wartawan, Sabtu (28/7/2012) mengatakan bahwa produksi tahu tempe tetap berjalan, demi mempertahankan pelanggan yang sekarang cukup sulit dicari saat dunia usaha semakin ketat, kendati harga kedelai sekitar Rp 8500 per kilogram, terasa memberatkan.

"Mempertahankan pelanggan dan menaikkan harga tempe tahu tipis adalah langkah pedagang di Cirebon, karena jika berhenti produksi khawatir langganan yang sudah dibina bertahun-tahun kecewa, sehingga mereka beralih. Dampaknya, akan merugi jika harga kedelai kembali stabil," kata Karna.

Harga kedelai terus melonjak dari Rp 5500 per kilogram, jelang bulan Ramadhan mencapai Rp 8500. Biaya produksi naik cukup tinggi. Namun bagi Karna hal itu menjadi risiko usaha yang harus dihadapai dengan lapang dada. Sebab, dia yakin pasokan kedelai akan kembali normal.

Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menuturkan, kebutuhan kedelai pembuat tahu dan tempe di Jawa Barat, masih mengandalkan kedelai impor, sehingga harga tergantung pasokan. Jika pasokan terhambat, harga langsung melonjak. Dia berharap harga kedelai kembali normal, supaya produksi lancar.

"Tanaman kedelai kurang maksimal dikembangkan Jawa Barat, karena cocok di lahan pertanian sub tropis, sehingga tetap mengandalkan impor," kata Ahmad.

Yayah, salah seorang pembeli tahu dan tempe di Pasar Kanoman, Kota Cirebon mengaku, tahu dan tempe di pasar Pantura Kanoman, Kota Cirebon masih mudah didapatkan, meski harganya naik namun tetap terjangkau. Menurutnya, jika dibandingkan makanan lain, tahu dan tempe masih jauh lebih murah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini