Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku M Guci Syaifudin
TRIBUNNEWS.COM, CILEUNYI - Banyak cara yang dilakukan petugas kepolisian untuk mengatur arus mudik dan arus balik Lebaran di 2012. Apalagi tingkat pemudik masih terlihat tinggi di Jalur Nagreg (Cileunyi-Nagreg) hingga H+1 atau Senin (20/8/2012).
Seperti halnya yang dilakukan di Pos pengamanan (Pospam) Cileunyi. Jajaran Petugas dari Polres Bandung ini menggunakan pengeras suara untuk mengatur lalu lintas. Penggunaan toa, dianggap efektif karena petunjuk kepolisian mengunakan peluit dan tangan kerap tak diacuhkan pengendara.
''Kalau hanya memakai peluit atau tangan terkadang kurang diindahkan oleh pengguna jalan,'' ujar petugas yang enggan disebut namanya di Pospam Cileunyi atau tepatnya di depan Rumah Sakit (RS) AMC, Senin (20/8/2012).
Selain mengatur lalu lintas, fungsi pengeras suara juga memberitahukan kepada kendaraan umum seperti angkutan kota (Angkot), mini bus dan lainnya untuk tidak berhenti dan menurunkan penumpang di bahu jalan di sepanjang jalan keluar tol Cileunyi.
Tak hanya pengeras suara, pembatas atau kanalisator yang berjarak tiga langkah kaki orang dewasa dari bahu jalan juga terpasang dari persimpangan menuju Terminal Cileunyi hingga di depan RS AMC.
Tujuannya untuk membantu para pemudik maupun pengguna jalan tersebut. Pasalnya, angkot yang biasa menurunkan penumpang ataupun berhenti bisa masuk ke area tersebut tanpa mengganggu dan menyebabkan kemacetan.
Adapun pengeras suara dan kanalisator sudah terpasang sejak H-7 menjelang Lebaran. Sebab, jalur tersebut kerap terjadi kemacetan jika kendaraan membludak dari gerbang tol Cileunyi.
Pengguna jalan itu, Amirudin Anwar, mengaku sangat terbantu dengan keberadaan pengeras suara itu dan pembatas itu. Pasalnya, pengguna jalan jadi lebih memahami kondisi lalu lintas di sekitar itu.
''Pengguna jalan jadi terarah dan tidak ada lagi angkot yang ngetem,'' katanya.