TRIBUNNEWS.COM - Keluarga korban penembakan di Semarang, Jawa Tengah curiga dua saksi kunci diintervensi.
Keyakinan keluarga GRO (17) tersebut bermula ketika hendak mengonfirmasi kejadian sebenarnya ke dua korban penembakan lainnya, AD (17) dan SA (16).
AD dan SA diketahui mengalami luka tembak di tangan dan dada.
Mereka ditembak oleh Aipda Robig Zaenudin (38) saat sedang bersama GRO pada Minggu (24/11/2024) lalu.
Keduanya merupakan saksi kunci dalam kejadian tersebut.
Salah satu keluarga GRO yang enggan disebut namanya menuturkan, hingga saat ini kedua saksi tak bisa ditemui.
"Iya, kami sampai sekarang tidak bisa bertemu dengan dua korban lainnya," ujarnya, dikutip dari TribunJateng.com.
Ia menuturkan, pihak keluarga GRO telah mendatangi rumah SA berulang kali, namun tak bisa menemui saksi.
Padahal, GRO dan SA sama-sama menjadi korban penembakan.
Saat mendatangi rumah SA, pihak keluarga GRO menjumpai dua orang yang mengaku dari Kodim setempat, Senin (25/11/2024) lalu.
Namun, saat dikonfirmasi ke Kodim, ternyata tak ada personil yang diterjunkan untuk mengawasi kasus ini.
Baca juga: Fakta Baru Kasus Penembakan Siswa di Semarang, Keluarga Korban Mengaku Diintervensi Polisi
"Menurut saya korban ini (diduga) sudah di intervensi dari aparat (kepolisian)," bebernya.
Saksi lainnya, AD juta tak bisa dihubungi.
"Teman-teman AD juga tidak boleh memberikan informasi kemana-mana atau ke orang lain berarti kan sudah ada intervensi lagi," terangnya.