Laporan Ardhanareswari AHP
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Minggu (26/8/2012), langit kota Pekalongan seperti perang. Kembang api meletup di sana-sini. Suaranya menggema dari sudut-sudut kota.
Tak cuma kembang api, puluhan balon udara aneka warna melayang di langit kota batik. Menambah meriah suasana. Kembang api dan balon ini hanya sebagian kecil gegap gempita di Kota Pekalongan.
Ya, orang-orang tengah sibuk menyambut tanggal 7 Syawal yang jatuh hari ini. Minggu pertama bulan Syawal tak pernah biasa di Kota Pekalongan.
"Ada lopis raksasa, pasti macet," kata Dhita, salah seorang penduduk Kota Pekalongan.
Lopis raksasa adalah puncak perayaan Syawalan. Setiap tahun lopis raksasa diarak dan diperebutkan oleh penduduk Kota Pekalongan dan sekitarnya. Pusatnya di Kelurahan Krapyak, Kota Pekalongan.
Lopis adalah sejenis jajanan tradisional. Bentuknya seperti lemper, dibungkus daun pisang. Namun warnanya coklat, manis, dan teksturnya kenyal.
Setiap tanggal 7 Syawal, ribuan orang memadati daerah tersebut, mengharapkan berkah dari lopis raksasa yang masuk dalam catatan Museum Rekor Indonesia tersebut.
Jika tak kebagian, tak perlu khawatir, banyak pedagang yang menjual lopis di sekitar wilayah tersebut.
Namun lopis yang dijual ini bukan lopis raksasa. Walau begitu, rasanya tak kalah enak dengan lopis raksasa.
Berita Terkait: Lebaran 2012
- 50 Ribu Pemudik Sudah Tiba di Kampung Rambutan
- 9 Ribu Pemudik Tiba di Stasiun Gambir Hari Ini
- Arus Balik di Indramayu Berangsur Lengang
- Selain Pemudik, Jakarta Juga Kebanjiran Sepeda Motor
- Ada Wanita Cantik di Halal Bihalal Tentara Malaysia (Foto)
- Arus Lalulintas di Ruas Jalan Tol di Sejumlah Titik Lancar