News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilihan Gubernur Jatim

PDIP Persilakan Gus Ipul, Khofifah, Soekarwo Mendaftar

Editor: Yulis Sulistyawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Soekarwo dan Saifullah Yusuf

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA-  Iklim politik di Jawa Timur (Jatim) mulai menghangat jelang Pilgub Jatim 2013. DPD PDIP Jatim memberikan peluang pada Wakil Gubernur (Wagub) Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) untuk merapat dan mendaftar bakal calon gubernur (bacagub) ke parpol itu pada 10 November 2012 mendatang.

Tawaran pendaftaran ini juga diberikan pada Soekarwo (Ketua DPD Partai Demokrat Jatim), Khofifah Indar Parawangsa (Ketua PP Muslimat), Sirmadji (Ketua DPD PDIP Jatim), Martono (Ketua DPD Partai Golkar Jatim) maupun kader PDIP dan non kader PDIP.

Penegasan ini, disampaikan Ketua badan bidang pemenangan pemilu (Bappilu) DPD PDIP Jatim Suhandoyo, Senin (29/10/2012).

"Kami memberikan kesempatan pada siapapun untuk mendaftarkan diri ke PDIP untuk kepentingan bacagub/bacawagub Jatim. Pendaftaran ini diberikan kesempatan dua tahap," terang Suhandoyo.

Suhandoyo yang juga anggota DPRD Jatim ini, menyampaikan siapapun yang mendaftar, termasuk adanya kabar digandengkannya Gus Ipul dan Sirmadji, sudah seharusnya keduanya melalui mekanisme pendaftaran bacagub/bacawagub di PDIP.

"Semuanya selama masih Warga Negara Indonesia, silahkan mendaftar. Nanti pendaftar akan dilakukan fit and proper test oleh DPD," tandasnya.

Setelah melalui mekanisme fit and proper test, bakal calgub/bakal cawagub tersebut di-survey tingkat elaktabilitas maupun popularitas mereka di Jatim. Survey ini, menjadi landasan penting, untuk disampaikan ke DPP.

“Namun tak menjadi jaminan, jika survey tinggi, namun visi dan misi bacagub atau bacawagub tak memihak kepentingan rakyat, maka bisa dipastikan PDIP tak memberikan rekomendasi. Karena bertentangan dengan semangat dasa prasetya PDIP," tegas Suhandoyo.

Dari beberapa informasi, ngototnya PDIP melakukan pendaftaran bacagub/bacawagub ini, dilandasi sikap terlalu percaya diri Partai Demokrat dalam menghadapi running Pilgub Jatim tahun 2013. PDIP mulai menghitung kekuatan 17 kursi di DPRD Jatim yang mampu mendorong pasangan cagub/cawagub sendiri.

"Semuanya harus melalui mekanisme, karena itu bisa saja DPIP mendukung sendiri, atau lebih baik melakukan koalisi dengan partai politik lain,” tegasnya.

Informasi yang berkembang, dua partai besar di Jatim, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tengah intens melakukan komunikasi politik dalam rangka membangun koalisi untuk mengusung pasangan calon maju dalam Pilgub Jatim mendatang melawan hegemoni Partai Demokrat.

Jika rencana tersebut terealisasi, maka koalisi itu patut diperhitungkan. Mengingat, saat ini PDIP Jatim memiliki kader yang menjadi kepala daerah di 18 kabupaten / kota di Jatim. Sedangkan PKB Jatim memiliki 14 kepala daerah.

Itu artinya, koalisi Semangka memiliki modal politik yang sangat besar karena mempunyai 32 kepala daerah di Jatim. Terlebih dalam beberapa Pilkada maupun Pilwali di Jatim, PDIP dan PKB juga kerap membangun koalisi bersama mengusung pasangan calon maju dalam Pilkada dan Pilwali. "Hasil rekomendasi DPP PDIP nanti akan disampaikan dalam rakerdasus, terkait sikap politik PDIP mendukung pasangan cagub/cawagub sendiri setelah melalui mekanisme partai," urainya.

Handoyo menyampaikan sebagai Ketua tim sukses, dirinya akan mengawal keputusan apapun PDIP terkait bacagub/bacawagub Jatim yang bakal bertarung dalam running pilgub Jatim 29 Agustus 2013 mendatang. "Kami akan berjuang mendukung kepentingan PDIP yang membela kepentingan rakyat.

Karena mekanisme itu sudah diatur garis keputusan PDIP nomor 031A. Sebab ke depan gubernur tidak berpikir kemenangan partai politik, tetapi membuka kesejahteraan bagi seluruh rakyat Jatim. Kalau mereka mengingkari janji rakyat itu. PDIP akan melakukan evalusasi secara tegas, dimana visi dan misi dicatat oleh rakyat. PDIP juga tak akan merekomendasi calon yang hanya berpolitik pencitraan," urainya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini