TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik, Iberamsjah, menegaskan Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri tidak mau dikecoh alias dikelabui Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo untuk kedua kalinya.
"Megawati dan PDI-Perjuangan tidak mau dikecoh Prabowo lagi," kata Iberamsjah ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Jumat (9/11/2012).
Iberamsjah dikonfirmasi terkait sikap PDI-Perjuangan yang tidak mau koalisi dengan Gerindra di Pemilihan Gubernur Jawa Barat. PDI-Perjuangan telah menetapkan Rieke-Teten sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat. Padahal jauh hari sebelumnya Prabowo berniat mengangkat Teten calon gubernur dari Gerindra.
Menurut Iberamsjah Megawati dan PDI-Perjuangan tidak mau kasus pemilihan gubernur DKI Jakarta terulang. Saat Prabowo mengklaim dirinya "lebih berjasa" menjadikan Jokowi-Basuki terpilih jadi gubernur dan wakil gubernur di Pilgub DKI Jakarta.
"Megawati tidak mau lagi seolah mereka (Prabowo dan Gerindra) seperti hero (pahlawan) lagi di Pilgub," kata Iberamsjah.
Beberapa saat setelah Jokowi-Basuki terpilh, Megawati memang mengeluarkan sindiran "penumpang gelap" yang oleh beberapa pengamat diterjemahkan sebagai sindiran kepada Prabowo dan Gerindra.
"Megawati sepertinya tersinggung dengan Pilgub DKI Jakarta kemarin itu.
Lalu pada Pilpres 2009 lalu, mereka (kubu Megawati) kecewa dengan janji Prabowo yang belum terpenuhi. Megawati itu kalau marah yah begitu. Karakter keluarga Bung Karno yah begitu. Lihatlah dengan SBY, kan Megawati sampai hari ini juga belum akur, he-he-he," kata Iberamsjah. (Aco)
baca juga: