Laporan Reporter Tribun Jogja, Ade Rizal
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Pengamanan ketat dengan memasang metal detector dan penyisiran jelang Malam Natal di Solo diberlakukan Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo, Senin (24/12/2012). Pengamanan ketat diberlakukan di 16 gereja kategori I rawan gangguan keamanan. Satu di antaranya yakni Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Jebres, Solo yang pernah menjadi sasaran teror bom pada tahun 2011 lalu.
Pengamanan ketat tetap dilakukan meski para jamaah tak lagi trauma dengan peristiwa pengeboman tersebut. Pengurus GBIS Kepunton, Widyo, mengatakan jemaah gereja tidak ada yang trauma dengan peristiwa tahun lalu. "Sudah tidak ada yang trauma. Semuanya berjalan seperti biasa," katanya, Senin (24/12/2012).
Seperti diketahui, pada akhir September 2011 GBIS Kepunton menjadi sasaran teror bom bunuh diri oleh Ahmad Yosepa Hayat. Pelaku bom bunuh diri tersebut meledakkan diri tepat di depan pintu masuk gereja saat jemaah berhamburan pulang usai mengikuti kebaktian.
Meski demikian pengamanan ketat tetap diberlakukan agar para jamaah bisa beribadah dengan tenan. "Apalagi pihak keamanan melakukan penyisiran di gereja untuk memastikan tidak ada ancaman teror, jadi jamaah juga semakin tenang beribadah," ujarnya. Pengamanan di gereja tersebut juga dilengkapi dengan metal detektor di pintu masuk. (ade)
Baca Juga :
- Jelang Natal, Ratusan Warga Berziarah ke Makam 9 menit lalu
- 16 Gereja di Solo Diperiksa Sampai ke Toiletnya 17 menit lalu
- Dana Bantuan Bonus akan Disetorkan ke Rekening Khusus 27 menit