TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Jawa Barat geger. Seberkas sinar terang berbentuk kujang--senjata khas Sunda--tertangkap kamera disaat calon gubernur Jawa Barat Rieke Dyah Pitaloka, tengah menari sintren bersama remaja di Jatitujuh, Majalengka.
Sebenarnya ada apa? Dan apa yang dilakukan Cagub Jabar Rieke pada saat itu? Melalui Budi Purnomo Karjodihardjo, Koordinator Media Center Rieke-Teten, Rieke menyampaikan rilisnya kepada Tribunnews untuk disebarluaskan kepada pers dan diketahui oleh masyarakat Jabar.
Inilah komentar Cagub Jabar Rieke yang juga disampaikan langsung kepada Kyai Maman Imanulhaq yang turut menyaksikan tarian tersebut:
1. Kang, sebenernya waktu nari itu, aku sambil berdoa "gusti nu maha suci, berikan masa depan pada anak-anak penari dan penyanyi sintren ini", aku nangis sambil membasuh lumpur di tangan sintren yang terjatuh masuk got.
2. Kebudayaan macam apa yang hanya hadirkan kemiskinan? Bangsa macam apa yang hanya berkutat dengan kemiskinan? Malu hati rasanya, bukan ini yang dikehendaki Kartini, bukan peradaban macam ini yang diperjuangkan Dewi Sartika. Dan bukan rakyat seperti ini yangdiamanatkan Muhammad pada kita.
3. Sepanjang perjalanan pulang dari Majalengka ke Kab Bogor doaku tak putus bagi mereka. "Gusti nu maha kawasa, tangtayungan eta barudak, beri mereka kekuatan untuk bertahan hidup.Ijinkan kuwakafkan hidupku bagi mereka."
Kiai asal Cirebon KH Maman Imanulhaq, dan Ketua Gerakan Ekayastra Unmada (Semangat Satu Bangsa) AM Putut Prabantoro turut hadir dalam acara itu yang digelar di Kaputren, Jatitujuh, Kadipaten, Majalengka, Jawa Barat, Sabtu (22/12/2012).
Menurut Putut, gambar dipotret jurnalis lepas Paulus Hutomo. "Foto itu asli, bukan rekayasa, bukan hasil olah photoshop," ujar Putut. (*)