TRIBUNNEWS.COM,MAKASSAR--Alamat Syamsudin alias Asmar alias Abu Uswah, tertembak tewas di halaman masjid, menjelang salat Jumat, tak terlacak.
Pihak kepolisian melaporkan, Syamsuddin tinggal di BTN Mangga Tiga Blok G B/11 Kel Paccerakkang, Makassar. Sedangkan Ahmad Khalil alias Hasan alias Kholid disebut pegawai swasta tinggal Jalan Maros B No 132 Blok B BSP, Kelurahan Sudiang Raya, Makassar.
Saat Tribun Timur mendatangi dua alamat yang disebutkan itu, warga sekitat mengaku tak mengenal identitas keduanya. Warga BTN Mangga Tiga bahkan terkesan ketakutan karena disebut sebagai tempat teroris. Tak satupun warga yang ditemui Tribun hingga, tadi malam, yang mengenal dua korban tersebut.
Bahkan, dalam data daftar penduduk warga di RT setempat tidak ada nama Asmar tercantun.
Kepala RT Blok GB, Abd Haris, mengatakan, dari data yang dimilik untuk Blok B no 11 sebanyak 7 KK. "Tidak ada namanya Asmar. Jika seandainya dia adalah penduduk di sini mungkin warga di sini akan sibuk membicarakan masalah itu. Tapi kenyataanya aman-aman saja," kata Haris kepada Tribun di rumahnya.
Haris mengungkapkan, memang sebagian warga yang tinggal di blok tersebut belum terdata karena tidak melaporkan data diri.
"Mungkin saja dia memalsukan alamatnya karena memang banyak warga pendatang yang tidak ditahu asal-usulnya," ujar Haris.
Aktivitas para warga terus berjalan seperti biasa, petang kemarin. Hanya saja, sebagian warga mengaku ketakutan.
Tribun memantau kawasan itu sejak pagi hingga tadi malam. Beberapa warga membicarakan kasus tersebut dengan berbisik-bisik. Mereka seperti ketakutan.
Jamaah masjid yang ada di kawasan itu juga menggosipkan teroris itu, dengan berbisik.
Saat Tribun mencoba menanyakan alamat dua korban penembakan itu, kebanyakan warga memilih tutup mulut.
Menjelang petang, seorang warga berbaik hati memberi petunjuk. “Mungkin itu yang di sana rumahnya,” katanya lalu menunjuk ke salah satu rumah.
Tribun lalu mendatangi rumah itu dan mendapati seorang wanita yang memakai cadar. Tapi wanita itu langsung menutup pintu pagar rumahnya dan tidak memberi kesempatan kepada Tribun untuk masuk.
“Warga di sekitar sini ketakutan. Saya juga sudah keliling mencari alamat rumah yang disebut teroris itu, tapi tidak ketemu,” kata seorang warga, Hasyim.
Lokasi tempat penembakan dua terduga teroris, Ihkwan dan Arbin, pun tampak seperti biasa, kemarin.
Dua pria itu disergap saat berboncengan menggunakan sepeda motor jenis Honda Revo, DD 4125 DG sekitar pukul 14.45 wita, Jumat (4/1), di kawasan pasar lama Daya, Jl Poros Paccerakkang.
Warga di daerah tersebut tidak mengetahui asal usul teroris tersebut. "Mungkin dia orang pendatang, karena wajahnya kami tidak pernah lihat. Apalagi di kawasan ini banyak orang pendatang asing," kata Sarifuddin, penjual pisang ijo di sekitar lokasi kejadian.
Seorang pedagang herbal di Pasar Daya, yang dilaporkan pernah ditempati belanja dua pria yang terduga teroris itu, enggang komentar. "Saya tidak tahu,karena saya tidak di sini pascakejadian,” kata ibu itu.