TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror terpaksa menembak lima terduga teroris di Bima dan Dompu, Nusa Tenggara Barat lantaran kelima orang tersebut melawan saat penggerebekan. Bahkan, diantara mereka siap meledakkan diri saat hendak ditangkap Densus 88 Polri.
"Di antara mereka, ada yang memasang bom siap meledak di badannya," jelas Kapolda NTB Brigjen Moh Irawan di Mataram dalam konpers Sabtu (5/1/2013) malam.
Kelima teroris yang tewas ditembak ini diduga teroris Poso yang lari ke Sumbawa. Dua terduga teroris ditembak mati pada Jumat (4/1/2013) di Desa Manggenae,Kabupaten Dompu yang berbatasan dengan Kabupaten Bima. Keduanya yakni Roy dan Bahtiar.
Sedangkan tiga terduga teroris lainnya ditembak mati hari Sabtu (5/1/2013) pada penggerebekan di Desa Kandai, Bima. Di lokasi penggerebekan, polisi menemukan bahan-bahan perakit bom dan senjata api jenis FN.
Kelima jenazah teroris tersebut langsung dibawa melalui jalur darat dari Bima dan diterbangkan melalui bandara Lombok dan lalu dibawa ke Jakarta. (Kompas /Rul/Riz/Faj)