Laporan wartawan Tribun Kaltim, Geafry Necolsen
TRIBUNNEWS.COM TANJUNG REDEB – Puluhan calon penumpang Batavia Air yang sudah terlanjur membeli tiket, mendatangi kantor representativ maskapai penerbangan yang dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat itu.
Para calon penumpang tersebut bermaksud mempertanyakan mekanisme penggantian tiket pesawat yang sudah terlanjur dibeli. Calon penumpang penumpang berkumpul di halaman kantor Batavia Air di Jalan Pulau Panjang, Kecamatan Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kamis (31/1/2013).
Roy Firman, salah seorang calon penumpang mengatakan, dirinya terlanjur membeli tiket Batavia Air tujuan Berau-Surabaya seharga Rp 750.000. Mahasiswa yang berkuliah di Surabaya tersebut meminta tiket pengganti atau uang dikembalikan.
“Diganti tiket pesawat lain bisa, diganti uang juga bisa yang penting saya bisa berangkat ke Surabaya,” kata Roy yang telah membeli tiket sejak tanggal 17 Januari dan seharusnya berangkat hari ini.
Tuntutan yang sama juga disampaikan oleh Yudha yang telah membeli tiket senilai Rp 450.000 dan bermaksud berpergian ke Balikpapan. Tidak hanya calon penumpang yang meminta ganti rugi, di kantor tersebut juga ada beberapa perusahaan travel yang meminta penjelasan.
“Saya ingin menanyakan deposit yang sudah terlanjur saya bayarkan, sekali deposit Rp 10.000.000,” kata Teguh Supriadi yang mengelola travel Borneo Wisata Mandiri. “Saya juga ingin mengetahui berapa sisa depositnya karena sudah ada beberapakali penjualan tiket,” ungkapnya.
Tidak hanya agen perjalanan yang mengalami kerugian puluhan juta, salah seorang calon penumpang ada yang mengaku dirugikan hingga belasan juta rupiah.
“Saya beli tiket dari Berau ke Lombok, ada 10 tiket yang sudah terlanjur saya beli untuk rombongan. Satu tiket harganya Rp 1.500.000, jadi total Rp 15.000.000,” kata salah seorang calon penumpang.
Menurut penuturan salah seorang agen penjual tiket, Batavia Air Tanjung Redeb masih sempat menjual tiket pada malam sebelumnya. “Mereka mau pailit tapi malamnya masih jualan tiket,” ungkapnya kesal.
Sejak dinyatakan pailit, manajemen Batavia Air termasuk para karyawannya tiba-tiba menghilang. Distrik Manager Batavia Air Cabang Berau, Andika saat dikonfirmasi di kantor representatif dan di Bandara Kalimarau sedang tidak ada ditempat, demikian pula saat dihubungi melalui telepon genggamnya, telepon dan SMS tidak ditanggapi.
Baca Juga :
- Aniaya Siswa, Oknum Guru Dilaporkan Wali Murid 12 menit lalu
- Calo PNS Minta Duit Rp 9,5 Juta 18 menit lalu
- Hidayat Nur Wahid Muncul di Lembang 21 menit lalu