Laporan Wartawan Pos Kupang, Romualdus Pius
TRIBUNNEWS. COM, PALUE - Letusan Gunung Rokatenda di Kecamatan Palue, Pulau Palue, Kabupaten Sikka, NTT, Jumat (1/2/2013) dan Sabtu (2/2/2013), dilukiskan warga setempat ibarat pesta kembang api yang menghiasi angkasa.
Selain semburan abu vulkanik, letusan gunung juga 'memuntahkan' batu-batu ukuran 2,5 dan 3,5 sentimeter, merusakkan atap rumah warga.
Wilibrodus Toko, warga Desa Reruwarere menyampaikan itu kepada Kapolres Sikka AKBP Budi Hermawan dan rombongan, Minggu (3/2/2013) malam di Pulau Palue, ketika mengevakuasi warga.
Hermawan dan rombongan ke Palue menumpang Kapal Balibo milik TNI AL. Rombongan tiba di Palue malam hari, dan langsung bertemu masyarakat dan menanyakan kondisi terakhir aktivitas gunung.
Wilibrodus menuturkan, letusan gunung mulai terjadi, Jumat (1/2/2013). Letusan paling parah terjadi pada Sabtu (2/2/2013) tengah malam. Ia mengatakan, sebelum terjadi letusan hebat, cuaca di angkasa cerah, bintang bertaburan.
Sekitar pukul 23.00 WITA, terjadi gemuruh seperti guntur besar di gunung, disertai getaran kuat. Tak lama, bunga-bunga api keluar dari gunung, seperti pesta kembang api di angkasa.
Wilibordus menceritakan, kondisi saat itu cukup mengerikan. Sebab, letusan disertai hujan pasir dan batu yang 'menghujani' atap rumah warga. Di satu sisi, air laut tenang tanpa bunyi ombak.
"Kondisi mengerikan ini, kami lihat dan rasakan cukup lama. Mulai sekitar pukul 23.00 WITA hingga hampir pagi hari," ungkapnya. (*)