TRIBUNNEWS.COM - Tokoh pemuda dan masyarakat di Sumatra Selatan (Sumsel), Arifin Kalender, ikut menyoroti kasus dokter koas (co-assistant) di Palembang yang dipukuli.
Kasus tersebut buntut permasalahan jadwal dokter koas bernama Lady Aurellia Pramesti.
Seperti diketahui, sopir Lady, Fadilla alias Datuk, memukuli rekan Lady sesama koas di RSUD Siti Fatimah Palembang, Muhammad Lutfhi, karena Lutfhi menolak untuk mengganti jadwal piket masuk Lady.
Saat kejadian pemukulan, Datuk bersama ibu Lady, Sri Meilina alias Lina Dedy.
Kini proses hukum tengah berjalan, di mana Datuk sudah berstatus tersangka, sementara Lina dan Lady berstatus sebagai saksi.
Adanya kasus tersebut Arifin Kalender berharap masalah tersebut lekas rampung.
Dirinya juga mengatakan kasus itu cenderung sudah banyak yang menunggangi, sehingga membuat Lady dan keluarganya tersudut.
"Kami berharap masalah ini cepat selesai, karena kasihan dengan Lady dan keluarganya yang di-bullying habis-habisan oleh netizen dan oknum-oknum yang berkepentingan," kata Arifin Kalender pada Senin (23/12/2024), dikutip dari TribunSumsel.com.
Kondisi Luthfi
Kini, korban, yakni Luthfi, masih dalam kondisi pemulihan.
Luthfi saat ini masih berada di Jakarta bersama keluarganya dan masih trauma atas kejadian yang menimpanya.
Hal ini disampaikan kuasa hukum Luthfi, Redho Junaidi SH MH, saat dijumpai di kantornya, Sabtu (21/12/2024).
Baca juga: Kasus Dokter Koas Dianiaya: Kuasa Hukum Luthfi Sebut Ibu Lady Bisa Dijerat Pasal Penyertaan
"Luthfi masih di Jakarta. Kondisi fisik tahap pemulihan dipukul membabi buta, berapa hari lalu ketemu masih ada bercak darah, masih ada bekas seperti merah di bola matanya," ujar Redho.
Nasib Lady Aurellia dan Keluarga
Nasib Lady Aurellia serta keluarga kini tengah menjadi perhatian publik seiring menggaungnya kasus penganiayaan dokter koas.
Kuasa hukum keluarga Lady, Titis Rachmawati, mengatakan Lady dan ibunya Lina Dedy sering menangis usai kejadian tersebut.