TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Pasangan peserta Pemilukada Jawa Barat 2013, Dede Yusuf - Laksamana, mengunjungi sejumlah pusat keramaian pada masa kampanyenya di Kabupaten Garut, Senin (11/2/2013).
Rangkaian kampanye ini dimulai Dede Yusuf dengan penandatanganan prasasti pembangunan Masjid Al Hidayah di Jalan Pembangunan. Setelahnya, Dede melakukan konvoi bersama para simpatisannya dari Jalan Pembangunan, melalui Jalan Cimanuk, dan Jalan Ahmad Yani. Konvoi ini pun menimbulkan kemacetan sesaat di jalan yang dilaluinya.
Dede Yusuf kemudian berjalan kaki menyapa para pedagang dan masyarakat lainnya di kawasan Pengkolan dan Pasar Mandalagiri. Kedatangan Dede Yusuf ini disambut meriah masyarakat. Mereka berusaha menyalami Dede dan berfoto bersama.
Selain itu, Lex Laksamana mengunjungi Garut Plaza di Jalan Guntur. Lex langsung meninggalkan Garut Plaza menuju Tasikmalaya, sedangkan Dede Yusuf tetap di Plaza Garut untuk berorasi. Dede Yusuf kemudian kembali konvoi bersama simpatisannya melewati Jalan Guntur dan Jalan Ahmad Yani.
Berhenti di Pusat Penjualan Kerajinan Kulit Sukaregang, Dede Yusuf mengunjungi sejumlah toko dan mendengarkan keluh kesah para penjual kerajinan kulit. Mereka mengeluh kepada Dede Yusuf karena selama ini pemerintah nampak pilih kasih dalam memberikan pembinaan kepada para pedagang kerajinan kulit.
"Mereka bilang yang dapat pembinaan itu yang dekat dengan dinas. Kita akan ubah ini dan memberikan pembinaan langsung ke lapangan. Biar tidak ada pilih-pilih, dan harus digilir," kata Dede saat ditemui di sela kegiatannya di Sukaregang, Senin (11/2/2013).
Dede Yusuf, mengatakan warga Garut merupakan warga yang kreatif. Perputaran uang di Garut pun cukup tinggi. Hanya saja, pembinaan pelaku ekonomi kreatif dari industri kecil atau rumahan belum maksimal.
"Masyarakat Garut itu produktif. Kenapa harus ada Garut itu daerah tertinggal. Padahal kalau lihat potensinya sangat besar. Ini hanya bagaimana menggunakan potensi yang ada," ujarnya.
Dede mengatakan tidak usah terlalu mengandalkan atau memfokuskan pada sumber daya alam dan investasi untuk meningkatkan taraf ekonomi warga. Ujarnya, dengan menggerakkan usaha kecil dan menengah atau industri rumahan, ekonomi warga dapat terangkat. (Tribun Jabar/sam)
Baca juga: