TRIBUNNEWS.COM, KUNINGAN--Calon Gubernur Jawa Barat Rieke Diah Pitaloka bertemu dengan petani di Desa Pancalang, Kecamatan Pancalang, Kabupaten Kuningan, Jumat (15/2/2013)
Dalam kunjungannya, Rieke disambut oleh para petani, simpatisan partai serta masyarakat setempat. Rieke menyampaikan orasinya di dekat kandang sapi milik kelompok tani Pancalang.
Dalam kesempatan itu, Rieke berdialog dengan warga dan mendengarkan masalah yang diharapi petani. Hal yang memberatkan petani adalah mahalnya pupuk yang sulit dijangkau petani.
Petani juga mengeluhkan harga beras yang mencapai harga 9.000 hingga 10.000 ribu. "Menjadi hal yang tragis ketika masyarakat kuningan menjadi sulit makan, bahkan mengkonsumsi beras raskin pun tidak mudah," ujar Rieke seperti dituturkan stafnya, Savitri kepada Tribun.
Sahera(40) warga setempat, mengeluhkan sulitnya berobat, hingga penolakan dari rumah sakit terjadi. "Tolong bu...saudara saya sempat ditolak di rumah sakit, sampai gak bisa berobat," keluh Sahera.
Rieke dalam kesempatan itu kemudian mempertanyakan peran pemerintah daerah yang seharusnya mampu menangani hal ini. Termasuk, tegasnya, janji-janji memperbaiki nasib rakyat. Belum lagi persoalan kesehatan yang dulu pernah disampaikan kepada rakyat.
Rieke kemudian berharap, masyarakat cerdas memilih pemimpin yang memerhatikan nasib petani, sehingga pupuk tidak mahal, beras juga terjangkau harganya.
"Pemerintah daerah harus perhatikan hasil perhatian, jangan semua Import, sehingga hasil pertanian lokal tergusur," ujarnya.
Di samping kandang sapi, Rieke kemudian mengajak petani untuk mengakhiri persoalan kemiskinan, persoalan pupuk, hasil pertanian dan persoalan infrastruktur yang sulit sehingga akses membawa hasil pertanian lebih mudah.