TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Oneng tidak menyangka bila anaknya akan menjadi korban kecelakaan truk maut. Seperti biasa, ia mengantarkan anaknya yang masih duduk di bangku kelas X SMAN 1 Warungkondang untuk menyeberang jalan bersama keponakannya.
Pagi itu, Sabtu (23/2) seperti diceritakan suaminya Enjang Sugandi (45), rumah Oneng hanya terhalang satu rumah dari Jalan Raya Sukabumi tepatnya di Kampung Gombong, Gekbrong, Cianjur, Jawa Barat.
Sebagai seorang ibu, Oneng mengantarkan anaknya Winarti Silvi Yunari (15), Gina Rahayu untuk menyeberang jalan yang terkenal rawan kecelakaan tersebut. Kemudian setelah naik angkot yang dikendarai Ahmad Nasution, Oneng pun bergegas pulang ke rumah.
"Lima menit setelah itu, saaat akan membuka pintu rumah, ia mendapatkan telepon bahwa anaknya kecelakaan," ucap Enjang saat ditemui Tribunnews.com di RSUD Cianjur, Minggu (24/2/2013).
Mendengar kabar tersebut, Oneng langsung panik dan bergegas mencari anaknya tersebut yang kebetulan jaraknya belum jauh. Ternyata benar anaknya mengalami kecelakaan dan langsung dibawa ke RSUD Cianjur.
Dalam keadaan panik, sekitar pukul 08.00 WIB, Oneng menghubungi Enjang yang berada di Bandung. Kebetulan Enjang bekerja di Bank dan hanya satu minggu sekali pulang ke rumahnya di Gekbrong. Mendengar kabar tersebut, Enjang yang berprofesi sebagai sopir di Bandung, langsung meninggalkan pekerjaannya dan bergegas pulang ke Cianjur langsung ke RSUD Cianjur.
"Pukul 08.00 saya ditelepon, saya saat itu lagi di Bandung lagi kerja dan langsung pulang," ucapnya.
Ia pun tidak sabar ingin melihat kabar anaknya, tetapi akibat kecelakaan tersebut bus yang ditumpanginya pun terasa lambat berjalan karena saat memasuki Cianjur Kota, antrean kendaraan mulai terasa. Ia pun tiba sekitar pukul 12.00 WIB setelah menempuh perjalanan dari Cicaheum, Bandung.
"Macetnya sampai Cianjur dan saya langsung ke sini (RSUD Cianjur)," ucapnya.
Melihat fisiknya, keadaan anaknya tidak mengalami luka yang berarti, meskipun sempat tenting-banting di dalam angkot sampai akhirnya terlempar ke luar. Namun, ia belum mengetahui pasti apakah anaknya tersebut mengalami luka dalam atau tidak, karena masih mengalami luka memar di pinggang. "Kayaknya luka dalam di pinggang," katanya.
Ia pun masih mempertanyakan apakah pengobatannya ditanggung atau tidak, meskipun Jasa Raharja sudah menjanjikan akan menanggung biaya perawatan. "Jasa Raharja Sukabumi sudah berjanji, dan mengatakan suruh berobat sampai sembuh. Tapi saya tidak tahu prosedurnya," katanya.