News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sabah Berdarah

Akses Masuk Lahad Datu Diperketat

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan yang masuk maupun keluar dari Lahad Datu, Sabah, Malaysia, Jumat (8/3/2013).

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Polisi dan tentara di Lahad Datu, Sabah, Malaysia memperketat akses masuk ke wilayah itu setelah digelarnya operasi pembersihan tentara Kesultanan Sulu, Filipina sejak 2 Maret lalu.

Wartawan Tribun Kaltim (Tribunnews Network) dan sejumlah wartawan asal Indonesia, Jumat (8/3/2013) hari ini memasuki kawasan yang dijadikan wilayah operasi ini. Kami harus melalui prosedur yang ketat untuk bisa masuk ke wilayah tersebut.

Dengan bantuan pihak Konsulat Republik Indonesia Tawau, enam wartawan bisa mendapatkan izin meliput dari Polisi Daerah Tawau dan Polisi Daerah Lahad Datu.

Dengan menggunakan dua mobil, pagi sekitar pukul 08.30 kami berangkat dari KRI Tawau dengan didampingi Hendro, Pelaksana Fungsi dan Penerangan Budaya KRI Tawau dan Mayor Febri, LO Polri KRI Tawau serta sejumlah staf KRI.

Sejumlah kawasan yang menjadi titik-titik pembersihan seperti Kunak, turut kami lintasi.
Memasuki kota Lahad Datu, beberapa personel kepolisian dan tentara berseragam lengkap dengan senjata laras panjang, melakukan pemeriksaan terhadap seluruh kendaraan yang melintas. Pos-pos mereka dilengkapi pula dengan tumpukan karung berisi pasir.

Sekitar pukul 11.30 kami pun tiba di Kantor Polisi Daerah Lahad Datu. Para pejabat konsul kemudian menemui kepala Polisi Daerah Lahad Datu untuk melaporkan kedatangan kami.
Sama seperti di beberapa titik sebelumnya, penjagaan Polisi juga diperketat. Tumpukan karung berjejer di sekitar pintu masuk kantor Polisi.

Bahkan dua mobil yang kami tumpangi, harus diawasi khusus personel kepolisian. Mobil patroli diparkir di depan kendaraan yang kami tumpangi, hingga rombongan meninggalkan kantor tersebut.

Tak berapa lama, kami melanjutkan perjalanan menuju perkebunan sawit Felda Sahabat.
Dari pantauan Tribun Kaltim, sejumlah jalan masuk ke pusat ekonomi Lahad Datu ditutup. Sehingga akses jalan juga dibatasi.

Memasuki kawasan Felda Sahabat, pemeriksaan dilakukan lagi oleh sejumlah anggota Polisi berseragam dan bersenjata laras panjang. Meskipun jumlah personel yang berjaga cukup banyak, terjadi kemacetan yang cukup panjang di jalan masuk dan jalan keluar.
Pos-pos penjagaan ini juga dilengkapi dengan tumpukan karung berisi pasir.

Sekitar pukul 13.30, rombongan kami tiba di Felda Sahabat 20 Cendrawasih. Perlu lagi melaporkan kedatangan kami di Kantor Polisi Cendrawasih.

"Kalau ini di Indonesia selevel Polsek," kata Febri.

Kawasan ini merupakan kota satelit dari 48 titik Felda Sahabat di pantai timur Sabah. Pusat perekonomian teramai ini dilengkapi dengan bank, stasiun pengisian bahan bakar minyak umum dan rumah rumah toko. Di Kawasan ini pula, dilakukan konsentrasi tentara dan Polisi. Satu truk tentara tampak berjaga di SPBU. Sementara puluhan Polisi berseragam menunggu di kantor Polisi.

Beberapa diantaranya tampak menikmati makan siang di restoran kawasan itu. Siaran televisi Malaysia tak lepas dari perhatian mereka. Televisi setempat hampir setiap saat menyiarkan perkembangan situasi terakhir operasi, dengan pernyataan-pernyataan para pejabat negara setempat.

Di kantor perusahaan perkebunan sawit tak jauh dari kantor Polisi, terparkir puluhan truk dan sebuah helikopter untuk mendukung operasi pembersihan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini