Jamu Kawan-kawan di Hotel Mahal Jelang Tersangka
TRIBUNNEWS.COM MADIUN - Semasa sekolah di SMA 1 Madiun, Irjen Djoko Susilo memang seorang pelajar dengan otak brilian. Menjadi Insinyur Sipil sempat menjadi cita-citanya. Itulah mengapa teman-teman sekolahnya kaget ketika tahu dia tiba-tiba menjadi polisi.
Eddie Sanyoto, teman satu bangku Djoko di SMA 1 Madiun mengungkapkan Djoko paling bakat untuk urusan pelajaran mekanika dan juga sangat mahir menggambar konstruksi.
"Djoko sempat bilang ke saya ingin masuk ke Teknik Sipil ITS. Tapi kok malah belok jadi polisi. Kelihatannya bukan karena tidak lolos masuk ITS, karena teman-teman alumni tidak ada yang lihat Djoko sewaktu tes di ITS," kata Eddie kepada Surya, Sabtu (16/3/2013).
Djoko yang sangat pendiam, bahkan tidak mengabari Eddie saat dia berhasil masuk Akabri Kepolisian tahun 1984. Tahu-tahu, kata Eddie, Djoko pulang ke Madiun, menyambangi rumah Eddie dengan seragam pendidikan kepolisiannya.
Menurut Eddie, Djoko dikenal royal untuk memberi sumbangan pada kegitan alumni 1979. Dalam berbagai kegiatan 'Madiunan 79', atau komunitas alumni SMAN 1 lulusan 1979, Djoko sering menyumbang uang.
"Alumni 79 ini sangat guyub, kami sangat sering mengadakan reuni atau kegiatan. Kalau Djoko sendiri jarang datang, tapi sering menyumbang. Terakhir, dia datang saat reuni di Sarangan (Magetan) pada 2010. Dia datang hanya sebentar, cuma say hello saja," tutur Eddie.
Pertemuan terakhir Eddie dengan Djoko terjadi seminggu sebelum Djoko ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK tahun lalu. Saat itu Irjen Djoko sudah menjabat sebagai Gubernur Akpol.
“Ketika itu ada semacam acara ulang tahun Akpol di Semarang,” katanya.
Acara itu antara lain menanggap wayang. Djoko mengontak Eddie untuk datang bersama kawan-kawan yang lain. Djoko juga memberi daftar nama teman-teman sekolah yang ikut diundang ke Semarang. “Di sana kami dijamu dengan baik. Diinapkan di hotel mahal. Semua biaya ditanggung Djoko,” kata Eddie.
Sementara itu Ani Hidajati (58), guru mata pelajaran Kimia yang sudah mengajar di SMAN 1 Madiun sejak 1978, mengatakan Irjen Djoko pernah membantu sekolah pada Januari 2012.
Ketika itu, para guru bersama komite sekolah, mengadakan study tour ke Jakarta.
Singkat cerita, selesai makan siang di TMII, rombongan harus segera bertolak ke tujuan berikutnya. Sebuah hal yang tidak mungkin, karena rombongan yang saat itu naik bus, harus menerobos kemacetan Jakarta.
"Nah, Ketua Komite Sekolah kita, Pak Eddie Sanyoto, itu dulu teman sekolah Mas Djoko. Dia telepon Mas Djoko untuk minta bantuan. Akhirnya kami dapat pengawalan polisi, sehingga bisa melaju bebas dari jalan yang macet," tutur Ani sambil terkekeh.
Terlepas dari semua kebaikan hati Djoko itu, Ani menilai kasus yang menimpa Djoko sedikit banyak berdampak negatif terhadap SMA 1 Madiun. Menurutnya, sekarang banyak orang tahu bahwa tersangka dugaan korupsi simulator SIM adalah lulusan sekolah tersebut.
"Saya sendiri tak sempat kebagian mengajar Mas Djoko. Saya ini dulu waktu pertama masuk di SMAN 1 Madiun, dapat tugas mengajar Kelas I. Nah, pada waktu saya masuk, Mas Djoko baru saja naik Kelas II," ujar Ani, ditemui Surya di kediamannya, Jl Trijaya III, Kota Madiun, Sabtu (16/3/2013) siang.(ab)