TRIBUNNEWS.COM MADIUN,- Istri pertama Inspektur Jenderal (Irjen) Djoko Susilo, Suratmi, ternyata dulunya dikenal sebagai seorang perempuan yang biasa-biasa saja. Seorang sesepuh di kampung halaman Djoko di Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun menyebutkan hal itu.
“Suratmi itu kalau disebut kembang desa ya tidak juga. Dia biasa saja, tidak terlalu cantik, juga bukan primadona para pemuda di sini. Tapi dulu hidupnya memang cukup, karena kalau tidak salah dia anak dari pensiunan TNI,” kata pria ini kepada Surya akhir pekan kemarin.
Tapi toh, itu tidak membuat Djoko membatalkan perasaan cintanya kepada Suratmi, yang pernah dikenalnya sejak kecil. Djoko, tetap menikahi Suratmi, setelah lulus dari pendidikan kepolisian.
Padahal, dengan modal seragam Akabri Kepolisian, Djoko seharusnya dengan mudah mencari perempuan lain. “Dulu ketika Djoko itu jadi taruna polisi, warga sini sudah heboh. Sumilah (ibunda Djoko) itu dulu sampai lebih terkenal dengan panggilan Bu Agen (warga desa zaman dulu banyak menyebut polisi dengan sebutan ‘agen polisi’). Anda kalau cari alamat Sumilah, orang banyak nggak tahu. Mereka tahunya Bu Agen,” kata seorang warga yang tinggal tak jauh dari rumah orangutan Djoko di Jl Sri Unggul, Kelurahan Kanigoro.
Irjen Djoko diketahui menikah dengan tiga wanita. Istri pertama Djoko adalah Suratmi itu. Djoko kemudian menikahi wanita bernama Mahdiana, seorang perempuan warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Mereka menikah pada 14 Mei 2001 dengan surat bernomor 818/129/V/2001. KPK sudah menyita dokumen pernikahan mereka. Dalam dokumen nikah itu, Djoko tertulis sebagai jejaka. Profesinya sebagai polisi tidak tercantum.
Istri sah ketiga Irjen Djoko Susilo adalah Dipta Anindita, mantan Putri Solo 2008. Pernikahan keduanya terjadi pada tahun 1 Desember 2008 lalu. Dipta yang kini berusia 23 tahun ini sudah dicegah KPK ke luar negeri. Pencegahan terkait kepemilikan aset Dipta yang terkait Djoko.
Di zaman sekolah, Djoko sendiri sangat tertutup dengan kisah asmaranya. Bila kebanyakan anak sekolah bangga ketika sudah punya pacar, maka tidak dengan Djoko.
Sahabat Djoko semasa di SMA 1 Madiun, Eddie Sanyoto, mengatakan, tidak pernah melihat Djoko berpacaran di sekolah.
Djoko juga merahasiakan kalau diam-diam, ia mulai ‘pdkt’ dengan seorang gadis bernama Suratmi, yang menempuh pendidikan di sekolah lain. “Ia tidak pernah berbagi kisah asmaranya ini dengan saya, teman satu bangkunya” kata Eddie.
Menurut Eddie, Suratmi ini dulunya satu sekolah dengan Djoko di SMP Negeri 3 Madiun. Eddie mengaku tidak mengenal Suratmi dengan baik, karena ia bersekolah di SMP Negeri 1.
Pernah, suatu ketika, Djoko sempat kaget ketika rahasia kecilnya ini terbongkar oleh Eddie. Dari seorang teman, Eddie tahu bahwa Djoko mulai pendekatan dengan Suratmi.
“Saya lalu goda dia. Dek (Godek, panggilan Djoko), ayo kenalkan aku sama temanmu Suratmi itu. Djoko kaget, lalu dia menjawab dengan tersipu. Ah, kowe iki opo ae to Ed (Kamu ini apa aja sih Ed),” kenang Eddie sambil tersenyum.
Mengenai bagaimana hingga akhirnya Djoko menjalin hubungan dengan Suratmi selepas SMA, Eddie mengaku tak banyak tahu. Eddie, yang kini menjabat sebagai Ketua Muhammadiyah Kota Madiun ini mengatakan, putus kontak dengan Djoko selepas kelulusan SMA.
“Selepas SMA sampai sekarang, frekuensi saya bertemu Djoko sangat minim. Jaman saya muda dulu, telekomunikasi belum secanggih dan semudah sekarang. Saya juga paham, mungkin Djoko sangat sibuk dengan pekerjaannya sebagai polisi,” sebut Eddie. (ab)