TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Hari ini, Senin (8/4/2013) tahapan Pilgub Sulsel 2013 memasuki tahap akhir dengan dilantiknya pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu’mang di rumah jabatan gubernur, hari ini.
Sayang 2 ditetapkan sebagai pemenang oleh KPU dengan perolehan 2.251.407 (52,42 persen) suara. Pasangan ini mengalahkan Ilham-Aziz 1.785.580 (41,57 persen) suara dan Garuda-Na: 257.973 (6,01 persen) di pemilihan 22 Januari 2013 lalu.
Hiruk-pikuk, intrik politik, adu strategi, saling serang, saling menghujat, saling tuding antarkandidat mewarnai tahapan resmi pilgub. Bahkan, dua tahun sebelumnya suhu itu sudah ditanak.
Setidaknya, tercatat tiga kali bentrokan antara pendukung Sayang dan Ilham-Aziz selama prosesi pilgub.
'Perang terbuka' pendukung dua kubu pecah di Jl Haji Bau, 31 Januari 2013. Atau sehari sebelum hasil rekapitulasi suara KPU. Puluhan korban berjatuhan.
Hasil rekapitulasi KPU tak diterima kubu Ilham-Aziz. Pilgub lanjut di Mahkamah Konstitusi. MK menolak gugatan Ilham-Aziz dan mengesahkan hasil rekap KPU, 26 Februari. Pilgub selesai di sini.
Ilham dan Aziz menyampaikan ucapan selamat ke Sayang 2. Rivalitas panas kubu Sayang 2 dan Ilham-Aziz masih menjadi bumbu menarik pascaputusan MK. Apakah Syahrul mengundang IA di pelantikan lalu jadi topik.
"Kalau saya tak diundang, saya akan persoalkan, kok bisa?" kata Ilham tersenyum. Ilham bersedia hadir dalam kapasitas sebagai calon gubernur atau sebagai wali kota.
Setelah seluruh rangkaian pemilihan selesai, Ilham menganggap, dirinya sebagai calon yang kalah dan Syahrul-Agus sebagai pemenang berdasarkan perolehan suara, tak ada lagi persoalan. Rentetan persoalan yang telah berlalu adalah dinamika dalam berdemokrasi.
Bagi Ilham, perjuangan Ilham dilakoninya bersama Aziz serta pendukungnya telah selesai dan menghasilkan proses luar biasa.
"Saya selalu mengatakan, pilkada sudah berakhir. Tidak ada alasan untuk tidak menghormati Syahrul dan Agus sebagai gubernur terpilih dan wakil gubernur terpilih," kata mantan Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel itu di balai kota, Sabtu (6/4/2013).
Baginya, pemilihan kali ini bukanlah akhir dari perjuangannya untuk meraih kursi orang nomor satu. Peluang pada pemilihan berikutnya masih terbuka lebar. Karir politiknya pun masih panjang. Ilham menganggap, dirinya tak kalah dalam kontes itu.
Pemilihan gubernur ibarat sinetron dan episodenya telah berakhir di Mahkamah Konstitusi melalui gugatan hasil. Pascapenetapan atas hasil gugatannya, Ilham berulang kali mengumpulkan tim pemenangannya dan menenangkannya. Bagaimana agar mereka dewasa dalam berdemokrasi.
Syahrul sejak jauh hari telah mengkondisikan pendukungnya untuk menerima kehadiran Ilham.