TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Gubernur Aceh dr Zaini Abdullah mengancam akan membatalkan 391 paket proyek APBA 2013 yang hingga kemarin belum juga dilelang. Sebanyak 231 diantaranya berada di Dinas Pendidikan Aceh dan kabupaten/kota. Ke-391 paket itu merupakan bagian dari 3.911 paket proyek APBA 2013.
Informasi dihimpun Serambi Indonesia (Tribunnews.com Network), Senin (8/4/2013), ke-391 paket tersebut belum bisa dilelang karena dokumen lelang belum lengkap. Gubernur memberi waktu hingga 15 April 2013 kepada jajaran Dinas Pendidikan dan sejumlah dinas lainnya, untuk melengkapi berbagai dokumen keperluan lelang 231 lagi paket proyek APBA di dinas tersebut.
"Jika sampai 15 April 2013 dokumen lelang belum juga lengkap, maka pelaksanaan proyek-proyek tersebut terpaksa dibatalkan tahun ini, dan akan diusulkan kembali pada tahun depan," kata Gubernur kepada wartawan usai rapat evaluasi pelaksanaan lelang proyek APBA 2013, Senin (8/4/2013) kemarin.
Gubernur didampingi Sekda, T Setia Budi, Kepala Bappeda, Prof Dr Abubakar Karim, Kadis Pendidikan Anas M Adam, dan Kadis Kesehatan, dr M Yani, usai rapat itu mengatakan hasil evaluasi Tim Percepatan Pengendalian Kegiatan (P2K) APBA Setda Aceh, paket proyek APBA 2013 yang sudah dilelang mencapai 92 persen atau 3.558 dari 3.911 paket.
Namun Gubernur belum puas karena masih ada 391 paket lagi yang belum dilelang, atau belum diupload ke jaringan internet Lembaga Pelelangan Secara Elektronik (LPSE) Provinsi maupun kabupaten/kota. Menurut Ketua P2K APBA Setda Aceh, dr Taqwallah, paket-paket yang belum dilelang itu pada umumnya belum lengkap dokumen. Untuk paket proyek fisik, belum ada dokumen DED, sedangkan paket pengadaan, belum ada rekomendasi tim penelahaan.
Gubernur mengatakan, untuk paket proyek fisik dan pengadaan pada Dinas Cipta Karya dan Dinas Pendidikan, tim dinas itu diminta berkoordinasi dengan KPA, PPTK dan Pokja di kabupaten/kota. KPA, PPTK dan Pokja kabupaten/kota diminta membantu menyelesaikan masalah tersebut, sehingga paket-paket proyek itu bisa segera dilelang.
"Kalau memang dokumennya belum lengkap, bantu mereka untuk membuat dokumen tersebut supaya lengkap, agar hasil proyeknya nanti berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat," ujar Gubernur Aceh, Zaini Abdullah. (her)