Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Steven Greatness
Lebih Hemat dan Ramah Lingkungan
TRIBUNNEWS.COM , SANGGAU - Pembangkit Listrik Tenaga Gasifikasi Batubara (PLTGB) buatan Jerman akan segera beroperasi di Kalbar. PLTGB berkapasitas daya sebesar 6,5 Mega Watt (MW) merupakan PLTGB pertama di Indonesia.
PLTGB yang berlokasi di Tayan, Kabupaten Sanggau dibangun di atas tanah seluas 5 hektar memiliki 9 unit mesin pembangkit dan 7 unit mesin pengolahan batu bara. Sehari dibutuhkan sebanyak 100 ton batu bara untuk menghasilkan daya sebesar 6,5 MW.
Supervisor Mekanik PLTGB, Chepy, mengatakan, pengerjaan pembangkit listrik tenaga gasifikasi batu bara secara material sudah mencapai 95 persen. Pembangkit ditargetkan antara akhir Mei sampai awal Juli 2013 sudah rampung semua pengerjaannya sehingga dapat dioperasikan untuk mendistribusikan daya ke pelanggan.
"Pengerjaan saat ini tinggal assembling mechanical sama piping, karena masih menunggu beberapa item komponen yang masih tertinggal di Singapura. Mudah-mudahan segera masuk yang jumlahnya ada dua sampai tiga kontainer, agar bisa cepat selesai," ujarnya.
Chepy memaparkan, semua komponen beserta mesin-mesinnya murni didatangkan dari Jerman, termasuk mekanik yang mengerjakannya serta dibantu tenaga lokal. Proses pengerjaan PLGB adalah mengolah batu bara menjadi gas untuk mengoperasikan pembangkit daya listrik.
"Dengan PLTGB akan semakin hemat, biaya operasinya jauh lebih murah dari PLTU meskipun nilai investasinya lumayan besar. Selain itu, PLTGB juga ramah lingkungan," tuturnya.
Project Leades from AHT Services GmbH, Raphael Litzinger, menjelaskan, proses operasi PLTGB memerlukan beberapa tahap dari awal hingga akhir agar menghasilkan daya listrik yang disalurkan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) ke masyarakat.
Di antaranya dari proses pembakaran batu bara hingga proses pencucian dan pemisahan partikel dari batu bara. Di mana yang menghasilkan gas akan masuk ke tahap selanjutnya untuk menghidupkan pembangkit atau tenaga yang outputnya adalah daya listrik, paparnya.
Sementara itu, Asisten Analis Komunikasi PLN Wilayah Kalbar, Hendra, mengatakan, PLTGB teknologi Jerman adalah proyek pembangkit pertama kali di Indonesia. Kendati sebelumnya, pernah ada PLTGB teknologi China di daerah lainnya di Indonesia tapi hanya bertahan sekitar 2 bulan saja.
"Ini adalah pembangkit gasifikasi batu bara pertama di Kalbar, bahkan di Indonesia dengan teknologi Jerman. Dengan banyaknya pembangkit yang sedang dibangun di Kalbar, kita harapkan 2-3 tahun mendatang, listrik bukan masalah lagi di Kalbar," ujarnya.
Oleh karena itu, PLN sedang meningkatkan pelayanannya mulai sekarang, baik peningkatan layanan hulu maupun layanan di hilir. Dengan demikian, ketika semua pembangkit beroperasi, layanan yang langsung menyentuh dengan masyarakat juga berjalan dengan lancar sehingga kemudahan dapat dirasakan semua pelanggan. (sgt)