TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA - Tertundanya pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di 11 provinsi di Indonesia termasuk Kalimantan Selatan (Kalsel) membuat membuat banyak kalangan repot, termasuk para kepala sekolah dan tentu saja para siswa.
Tak hanya guru, siswa pun terdampak secara psikis. Banyak siswa yang mengaku sudah patah semangat.
"Judulnya galau menunggu UN. Sudah tidak semangat lagi, tidak ada motivasi lagi," ucap seorang siswa di Banjarmasin, Gusti Indra Ramadani.
Siswa lain, Eliza mengaku kesal terhadap ketidakpastian UN. Ia mengatakan lebih baik jika UN digelar mulai Senin.
"Dari pada hari ini (kemarin) yang naskah soalnya belum siap semua, mendingan Senin sekalian," tegas Eliza.
Di Banjarmasin, mundurnya waktu pelaksanaan terjadi pada dua sesi ujian. Pada sesi pertama yang seharusnya pukul 07.30 Wita menjadi 09.30 Wita. Molornya waktu juga terjadi pada ujian sesi kedua, selama satu jam dari pukul 13.00 Wita.
Kondisi tersebut membuat kesal Kepala SMAN 7 Banjarmasin, Mundofir. Ia menegaskan keterlambatan membuat siswa down. Selain itu dikhawatirkan berdampak buruk bagi siswa yang belum sarapan.
"Untuk siang, kami sediakan makan," tegasnya.
Berdasarkan penelusuran Banjarmasin Post (Tribunnews.com Network), terlambatnya
pendistribusian soal disebabkan belum selesainya proses fotokopi soal untuk mata pelajaran
pertama di dua sekolah, MAN 3 dan SMAN 10 Banjarmasin. Keduanya tidak mendapat naskah soal. (tim)