TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR – Calon walikota Makassar Adil Patu kini berharap-harap cemas lantaran adanya pemanggilanterhadap dirinya oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulsel terkait kasus dugaan penyimpangan keuangan sekolah di SMPN 6 Makasaar dan SMAN 1 Makassar yang nilainya mencapai Rp 6 Miliar.
Dengan adanya pemangilan dari Kejati Sulsel terhadap anggota DPRD Sulawesi Selatan ini jelas akan mengganjaljalannya untuk pencalonan Walikota Makassar.
Kasi Penerangan Hukum Kejati Sulsel Nur Alim Rachim mengatakan berdasarkan laporan yang masuk, ada dugaanpenyimpangan dana komite di SMPN 6 Makassar dan SMAN 1 Makassar, di mana Adil Patu sebagai ketua komite didua sekolah tersebut.
”Sudah ada yang diperiksa. Di antaranya kepala sekolah SMPN 6 Makassar dan Kepsek SMAN 1 Makassar, bendahara sertajajaran komite di kedua sekolah itu,” ungkap Nur Alim.
Mantan Kasi Intelijen Kejari Parepare itu menyebutkan dari hasil penyelidikan ditemukan adanya dugaan penyalahgunaan dana oleh Adil Patu sebagai ketua komite di SMPN 6 Makassar dan SMAN 1 Makassar.
”Selain dana sumbangan dari orangtua siswa yang dikumpulkan dan dikelola oleh komite, diduga ada juga penyelewengan dana BOS. Nilainya ratusan juta rupiah,” ungkap Nur Alim.
Namun, setiap kali dipanggil oleh Kejati, Adil yang juga ketua Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) selalu mangkir. Alasan Adil karena tidak berada di Makassar. Ia sedang di Jakarta untuk urusan pekerjaan selaku legislator. Padahal, sebelumnya kepada penyidik Adil Patu mengaku akan kooperatif atas pemanggilan tersebut.
”Kami mendapat pemberitahuan dari pihak Adil Patu tidak bisa datang karena sedang di Jakarta,” ujar Nur Alim.
Sementara itu mengomentari hal tersebut, Adil Patu mengaku dizalimi. Tudingan penggelapan dana komite sekolah di SMPN 6 Makassar dan SMAN 1 Makassar yang dialamatkan kepadanya sarat muatan politis.
”Apa yang dituduhkan kepada saya tidak mendasar. Ini skenario untuk membunuh karier politik saya. Kasus ini sengaja diungkit kembali sebagai upaya untuk menjatuhkan reputasi saya menjelang Pilkada September mendatang. Ini sebuah konspirasi,” tuding Adil.
Dengan tegas Adil pun menyatakan jika ada yang mengait-ngaitkan kasus ini dengan dirinya, itu keliru besar. Meski begitu, orang dekat Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo ini mengaku tidak bergeming dengan tuduhan tersebut. Ia akan tetap maju sebagai kandidat Calon Walikota Makassar dengan dukungan dari Gerindra dan PDK.
”Karena tuduhan ini tidak ada dasarnya, saya tidak takut. Saya akan terus lanjut bertarung di Pilkada Kota Makassar,” tandas Adil.