Lomba Meracik Teh Antarwarga Jadi Primadona
TRIBUNNEWS.COM YOGYAKARTA -Setelah berhasil menghelat pekan Festival Somodaran I Kalasan Yogyakarta pada 7-12 April 2013 lalu, para pekerja seni, aktivis sosial-budaya serta para peminat seni yang tergabung dalam komunitas Folk Mataraman Insitutute (FMI) melahirkan perhelatan budaya yang dikemas dalam Festival Teh Somodaran Yogyakarta, pada Minggu (28/4/2013).
Ada beberapa keunikan pada perhelatan Festival Teh Somodaran yang merupakan buah kebudayaan dari Festival Somodaran I. Selain menampilkan acara Lomba Meracik Teh Antarwarga yang jarang terjadi di Indonesia dan berbagai acara pertunjukan rakyat, festival ini merupakan buah dari Festival Somodaran I dan sepenuhnya dikelola oleh warga kampung Somodaran, Kalasan, Yogyakarta.
Kepada Warta Kota -Tribun, Ketua Penyelenggara Festival Somodaran I sekaligus Manajer Program Omah Teh Kalasan, V Olsy Vinoli Arnof yang menjadi kurator festival ini mengemukakan, meskipun keberadannya ditata dalam satu jalur dengan Festival Somodaran I, Festival Teh Somodaran ini berlainan dalam soal keorganisasian kerja.
"Festival Teh ini sepenuhnya dikelola oleh anak-panak muda Karang Taruna Somodaran. Ini semacam hasil panen dari wakaf kebudayaan yang dilakukan oleh FMI dan para pekerja seni, aktivis dan peminat seni yang sudah lebih dulu menyelenggarakan Festival Somodaran," kata Olsy yang juga pengelola Omah Teh Kalasan.
Dalam kaitan ini, kata Olsy Vinoli, baik dalam relasi sehari-hari di Somodaran dan pengorganisasian kegiatan-kegiatan berikutnya, relasi Omah Teh Kalasan dan warga berada dalam posisi yang setara sebagai subyek.
"Jadi warga bukan obyek dari kegiatan ini, melainkan subyek seperti kami yang berhimpun di FMI. Relasi yang setara ini merupakan landasan penting untuk menguatkan ketahanan sosial-ekonomi warga Somodaran," kata Olsy lagi.
Upaya untuk menguatkan ketahanan sosio-ekonomi warga ini, lanjut Olsy, bergerak di bidang kebudayaan dengan berbagai pilihan media, khususnya kesenian dan tradisi agraris.
"Jadi meski masih merupakan langkah awal, Festival Teh Somodaran ini merupakan wujud kesetaraan peran dalam relasi antara Omah Teh Kalasan dengan warga Pedukuhan Somodaran," ujar Olsy.
Selain LOmba Meracik Teh Antarwarga yang menghadirkan juri dari beb3rapa kota seperti Yogyakarya sendiri, Solo dan koita-kota lain, festival ini juga menghadirkan seeni pertunjukan kuda lumping anak-anak oleh kelompok Jathilan Alit Somodaran, panggung hiburan oleh seniman Tedjo Badut dan perkusi dari barang bekas oleh pelajar SMPN 3 Kalasan serta pasar jajanan oleh warga. (wip/Warta kota)