TRIBUNNEWS.COM BANDUNG, - Sejak 2006, rencana pembangunan fisik Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Aeroctiy, belum juga dimulai. Berbagai kendala masih menghadang pelaksanaan mega-proyek tersebut. Satu di antaranya, yaitu dalam hal pembebasan lahan.
Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dedi Taufik, menyatakan, rencana pembangunan BIJB terus bergulir. Pasalnya, jelas dia, BIJB masuk dalam kerangka dan program pemerintah, yang dikemas dalam Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Sebagai bukti bahwa rencana itu tetap bergulir, ungkapnya, pemerintah pusat menyiapkan dana senilai Rp 130 miliar. Peruntukannya, jelas dia, bagi pendanaan pembangunan landasan pacu (runway). Panjang landasan, sebutnya, sekitar 4 ribu meter. Sedangkan lebarnya 60 meter.
Sejauh ini, ucap Dedi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar mengalokasikan Rp 175 miliar yang peruntukannya bagi pembebasan lahan seluas 102 hektare di dua desa, yakni Sukakerta dan Sukamulya. "Lahan di dua desa itu untuk landasan pacu," sahutnyadi Bandara Husein Sastranegara Bandung, Selasa (21/5). (win)