TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Menjelang proses Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah (Jateng), Minggu (26/5/2013) besok, peredaran uang di Jateng pun meningkat hingga hampir Rp 200 miliar. Bank Indonesia (BI) Semarang mensinyalir, sebagian uang itu untuk belanja atribut kampanye.
"Ada peningkatan sejak dua bulan terakhir jika dibanding tahun lalu. Peningkatan signifikan terjadi pada Maret," ujar Kepala Kasir Bank Indonesia (BI) Wilayah Semarang, Taslim Nur, kepada Tribun Jateng (Tribunnews.com Network), Rabu (22/5/2013).
Pada Maret 2013, peredaran uang meningkat 15 persen atau Rp 197 miliar, dibanding Maret 2012. "Pada Maret 2013, jumlah uang yang beredar sebanyak Rp 1,177 trilun. Sedangkan pada Maret 2012, uang yang hanya berkisar Rp 980 miliar," rincinya.
Taslim menambahkan, jumlah peredaran uang menurun pada April 2013, menjadi hanya Rp 990 miliar. Untuk Mei 2013, jumlah peredaran belum dapat dihitung karena masih berlangsung penukaran uang.
Kepala Kantor BI Wilayah V Jateng dan DI Yogyakarta, Joni Swastanto mengatakan, secara teoritik, banyak hal yang memengaruhi kenaikan peredaran uang, diantaranya motif memiliki rupiah secara tunai. Tujuannya untuk transaksi, berjaga-jaga atau spekulasi.
"Jika banyak melakukan transaksi, peredaran uang akan meningkat. Jika masyarakat memiliki uang berlebih, maka akan masuk ke bank," terangnya.
Selain motif memiliki uang tunai, meningkatnya peredaran uang juga karena besar kecilnya pembelanjaan negara yang berkaitan dengan pendapatan nasional.
Namun, pantauan Tribun Jateng, pada Maret biasanya belanja negara belum terlalu signifikan karena baru awal tahun anggaran. Jika ada peningkatan, biasanya setiap tahun pada bulan yang sama, angkanya tidak berubah.
Karena itu, Joni pun menyebut, naiknya uang beredar di Jateng dimungkinkan karena terkait aktivitas kampanye para pasangan calon gubernur (cagub). Meski Joni tidak bisa memastikan bila lonjakan uang beredar Rp 197 miliar itu total untuk kepentingan biaya pengadaan alat peraga, ada dugaan sebagian besar untuk kepentingan itu.
"Menjelang Pilgub, memang terjadi transaksi yang cukup besar, khususnya untuk cetak kaus dan poster," bebernya.
(har/dse/bbb)