TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG - Usai kejadian kebakaran di kawasan Jalan Gudang Minyak RT 01 RW 07, Kamboja, Tanjungpinang Barat Minggu (2/6/2013) dinihari kemarin, polisi menemukan tempat penimbunan minyak di lokasi tersebut. Letak gudang minyak itu tidak jauh dari tempat kebakaran.
Pantauan Bintan News, di lokasi, usai kejadian, masih ada api yang hidup, sebab tempat yang terbakar yaitu gudang arang, sehingga api yang berkobar susah padam. Di sana juga ada beberapa bocah yang disuruh menjaga tempat tersebut agar tidak ada orang yang mengambil besi-besi ataupun alat-alat yang ada.
Di samping lokasi kebakaran, ada sebuah gudang tempat penimbunan BBM. Di dalam gudang tersebut ada tiga tanki plastik ukuran satu ton, yang diduga berisikan solar. Dan 15 jeriken ukuran 50 liter yang juga diduga berisikan solar.
Tapi belum sempat polisi membuka gudang tersebut, dua pria berambut cepak dan berjaket masuk ke lokasi kejadian dan buru-buru mengunci gudang tersebut dengan gembok. Kemudian pergi begitu saja. Polisi hanya diam ketika melihat kedua pria tersebut pergi.
Saat ini, lokasi kebakaran, termasuk gudang penimbunan minyak solar sudah dipasang garis polisi. Akan tetapi ketika beberapa wartawan melihat ke dalam gudang penimbunan itu, tangki yang berada di dalam gudang itu sudah terlihat kosong, dan beberapa jeriken sudah hilang.
Dari keterangan warga sekitar, sering melihat oknum TNI berjaga di lokasi itu. "Memang sering ada yang berjaga di sana. Kita tahu karena kita sering melihat dia," ucap warga. Selain itu, di belakang gudang dibuat sebuah pelantar kayu yang diduga sering digunakan untuk memasukkan barang dengan pompong, atau kapal kecil bermesin untuk membawa minyak.
Kapolres Kota Tanjungpinang AKBP Patar Gunawan saat ditanyakan terkait hilangnya solar di TKP, ia tidak menanggapinya.
Diketahui, Minggu dinihari telah terjadi kebakaran hebat meludeskan lima bangunan gudang yang juga pabrik mebel di kawasan Jalan Gudang Minyak RT 01 RW 07, Kamboja, Tanjungpinang Barat. Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerugian pemilik gudang mencapai Rp 200 juta lebih. Mahwi (45) dan Kaka Bali, istrinya sedih menatap gudangnya hangus dilahap si jago merah. (tom)