Laporan Wartawan Serambi Indonesia Parlaungan Lubis
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN – Gempa dahsyat 6,2 skala richter yang terjadi sekitar pukul 14.37 WIB berpusat di Bener Meriah selain dapat dirasakan masyarakat yang berada di beberapa daerah yang ada di provinsi tetangga Aceh, Sumatera Utara, ternyata juga dapat dirasakan masyarakat yang berada di Pulau Penang dan Kuala Lumpur, Malaysia.
Di Medan, gempa yang dikabarkan menelan korban jiwa itu dapat dirasakan sekitar dua detik, terutama di dalam rumah, karena beberapa bola listrik yang bergantungan, goyang pada petang hari itu. Beberapa menit kemudian, warga di Medan sudah mengetahui, gempa tersebut melanda Aceh yang berpusat di Bener Meriah.
Selain itu, gempa yang dikabarkan merusak sejumlah bangunan, ternyata juga dirasakan masyarakat di Pulau Penang dan Kuala Lumpur, Malaysia. Awalnya masyarakat disana mengetahui pusat gempa berada di Medan, namun sekitar lima belas menit setelah gempa terjadi, mereka baru mengetahui ternyata pusat gempa berada di Bener Meriah (Aceh).
Seperti yang dilaporkan seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berada di Kualalumpur, Corry Masdilar binti Sambobinaga (41), awalnya mereka mendapat kabar pusat gempa di Medan. Namun, setelah dirinya menghubungi anaknya Rina Anwar Ritonga (18) penduduk Jalan Bromo Gang Aman Medan, ingin mengetahui situasi gempa, sang anak melaporkan bahwa pusat gempa berada di Aceh, bukan di Medan, baru Corry mengetahui kejadian yang sebenarnya.
Menurut Corry, temannya yang berada di Pulau Penang juga sempat menghubunginya, karena di Penang gempa Bener Meriah juga terasa disana hanya dalam hitungan detik. Teman Corry yang berada di Pulau Penang itu juga mendapat kabar, bahwa pusat gempa berada di Medan, dan ingin menghubungi keluarganya yang berada di Medan. Namun, setelah Corry mendapat penjelasan dari anaknya, teman Corry yang berada di Penang itu mengurungkan niatnya menghubungi keluarganya di Medan melalui jalur seluler.