Laporan Wartawan Tribun Manado, Finneke Wolajan
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Toko Buku Gramedia dan Pasar 45 Manado sesak oleh pengunjung yang berbelanja kebutuhan sekolah, Minggu (14/7/2013). Mereka adalah orangtua dan anak yang sibuk memilih pakaian dan perlengkapan sebelum hari pertama masuk sekolah pada Senin (15/7/2013).
Tidak sedikit dana yang orangtua siapkan untuk membeli kebutuhan sekolah. Thelma Ingkiriwang, misalnya. Warga Perkamil, Kecamatan Paal Dua, ini telah menyiapkan Rp 25 juta untuk persiapan ke-empat anaknya masuk sekolah.
"Yang satu SD, yang tiga lainnya baru masuk SMP, SMA, dan kuliah," kata warga Perkamil ini kepada Tribun Manado yang menemuinya di Toko Buku Gramedia Manado, Jalan Sam Ratulangi.
Ia menyadari kendala biaya merupakan hal yang harus orangtua hadapi demi sekolah anak-anak. Apalagi tiga anak Thelma baru saja terdaftar sebagai siswa baru di sekolah masing-masing.
"Semuanya ingin serba baru, walaupun masih ada perlengkapan yang masih bisa dipakai. Rp 25 juta tersebut sudah terbasuk biaya masuk sekolah," ungkapnya.
Masih di tempat yang sama, Yudith Pondaag, warga Sario, mengatakan menyiapkan uang Rp 2 juta untuk perlengkapan tiga anaknya yang sedang bersekolah di SD, SMP, dan SMA. Ia mengakui, selera anak sering berbeda dengan pendapat orangtua.
"Saya harus mengajak serta mereka untuk membeli perlengkapan. Pengalaman yang lalu-lalu, barang sudah dibeli tapi mereka tidak mau menggunakannya," ungkapnya.
Hal senada disampaikan Sance Mangkey. Warga Winangun ini mengaku menyiapkan dana Rp 1 juta untuk perlengkapan anaknya di bangku SD. "Yang menjadi kendalan utama biaya. Sekarang semua serba mahal. Tapi yang namanya kebutuhan anak sekolah, mau tidak mau harus ada," ungkapnya.
Di Pasar 45, Albert Modi, warga Tuminting, yang ditemui saat sedang belanja perlengkapan sekolah anaknya berkata, ia menyiapkan uang Rp 1 juta bagi anaknya yang naik kelas 2 SMP.
"Biaya untuk anak sekolah memang harus ada. Walaupun saya hanya tukang ojek, saya akan tetap berusaha memfasilitasi anak saya sekolah," kata Albert.
Hal senada juga disampaikan Kusni Amal, warga Komo luar. Ia menyediakan Rp 500 ribu untuk perlengkapan sekolah anaknya di bangku SD.
"Yang menjadi kendala selera anak, juga biaya. Selera saya sama anak beda, makanya saya harus membawa dia belanja. Untuk biaya memang menjadi kendala, sekarang semuanya sudah serba mahal," katanya.
Di pusat perbelanjaan tertua tersebut seragam sekolah dijual dengan harga bervariasi. Seragam TK mulai dijual dengan harga Rp 60 ribu per pasang (celana dan baju), SD Rp 60 ribu sampai Rp 65 ribu, SMP Rp 75 ribu sampai Rp 90 ribu, dan SMA Rp 95 ribu hingga Rp 125 ribu. Adapun seragam pramuka per pasang untuk SD Rp 75 ribu hingga Rp 85 ribu, SMP dan SMA Rp 125 ribu. Sementara topi SD, SMP, SMA dijual Rp 10 ribu, baju olahraga dijual mulai harga Rp 55 ribu.
Di kawasan tersebut banyak juga pedagang sepatu. Reza, satu di antara pedagang, mengatakan, harga sepatu yang biasanya banyak diburu adalah sepatu hitam. Harganya berkisar Rp 50 ribu hingga Rp 200 ribu.
Yeni, satu di antara warga yang sedang memilih seragam anaknya yang akan masuk Sekolah Dasar mengatakan, ia memilih Pasar 45 karena semua kebutuhan tersedia di situ. "Tinggal pilih mana yang akan dibeli," kata dia.