TRIBUNNEWS.COM, SOLOK SELATAN - Kasus polisi tembak polisi yang terjadi di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, pada Jumat (22/11/2024) lalu sempat menggegerkan publik.
Kasus ini melibatkan dua personel Kepolisian Resor (Polres) Solok Selatan.
Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar menembak mati rekannya Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshari.
AKP Dadang Iskandar menembak AKP Ryanto Ulil Anshari karena masalah tambang yang tengah diusut.
Kasus ini hingga sekarang belum selesai diusut dan kasusnya belum sampai di pengadilan.
Baca juga: Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Mengancam Polisi Lain usai Tembak AKP Ulil
Kini Rumah Cawabup Ditembaki
Kini kasus baru penembakan kembali terjadi.
Terjadi penyerangan dan penembakan di rumah dua calon wakil bupati (cawabup) yang ikut di Pilkada Solok Selatan 2024.
Polisi masih menyelidiki insiden penembakan di dua lokasi tersebut yang dilakukan orang tak dikenal (OTK).
Pilkada Solok Selatan, Rabu (27/11/2024), diikuti dua kandidat yaitu nomor urut 1 sekaligus petahana Khairunas-Yulian Efi dan nomor urut 2 Armen Syahjonan-Boy Iswarmen.
Dikutip dari Kompas.id, kedua insiden tersebut terjadi pada Selasa (26/11/2024) malam dan Rabu dini hari.
Boy Iswarmen, Rabu malam, mengatakan kejadian di rumahnya di Jorong Manggiu, Nagari Lubuk Gadang Utara, Kecamatan Sangir, berlangsung pada Selasa pukul 23.00.
Massa yang diduga pendukung kandidat nomor urut 1 datang mengejar sukarelawannya hingga masuk ke dalam rumah.
“Di dalam rumah saya, mereka teriak, kejar-kejaran, dan dorong-dorongan dengan sukarelawan kami. Keributan berlangsung sekitar 30 menit,” katanya ketika dihubungi dari Padang.