News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bus Masuk Jurang

Bus Medan Jaya Masuk Jurang di Lahat, Penumpang Terlempar Keluar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bus Medan Jaya masuk ke jurang

TRIBUNNEWS.COM, LAHAT - Teriakan histeris dan tangis bersahutan di kegelapan malam. Sejumlah 25 penumpang panik mengetahui bus Medan Jaya trayek Medan-Jakarta yang mereka tumpangi terguling lalu masuk jurang di sisi kiri jalan lintas sematera Tebingtinggi-Lahat Desa Gunung Kerto, Kikim Timur, sekitar 60 Km dari Lahat, Selasa (23/7/2013) pukul 01.00 WIB.

Beruntung laju bus tertahan rumpun bambu sehingga tak sampai jatuh ke dasar jurang. Kondisi bus ringsek parah. Bagian atap terlepas. Sejumlah penumpang terlempar keluar ketika bus terguling, termasuk dua bocah kakak-adik Nova (10) dan Kewa (1,5) yang hendak lebaran di rumah nenek di Martapura, OKU Timur.

Sementara penumpang di dalam bus saling tolong keluar dan mendaki naik tebing jurang. Penumpang terluka dievakuasi warga setempat yang datang menolong tak lama setelah mengetahui telah terjadi kecelakaan.

Penumpang dibawa ke Puskesmas Bungamas, sekitar 4 kilometer dari lokasi kejadian. Mereka mengalami luka lecet di bagian kepala kaki dan tangan akibat benturan ketika bus jungkir balik. Dua orang diantaranya mengalami patah tangan dan kaki sehingga harus dirujuk ke IGD RSUD Lahat.

Kecelakaan itu seumur hidup tidak akan dilupakan Agustina (37). Warga Muara Bunga Jambi ini menjadi salah satu korban mengalami luka parah, karena tangan kirinya patah akibat terhimpit badan bus.

Sementara anaknya Kewa yang masih berumur 1,5 tahun, juga sempat terlempar ke luar bus. Beruntung tidak terluka parah, karena hanya mengalami lecet di tangan dan kepala.

Ditemui di Sal Bedan RSUD Lahat, Agustina mengaku tertidur pulas saat kejadian. Ia duduk di bangku nomor 4 di belakang sopir, bersama dua orang anaknya Kewa dan Nova (10).

Ia terbangun saat bus jungkir balik ke jurang. Tubuhnya terhempas sehingga sempat kebingungan. Dia mendadak panik menyadari Kewa, yang harusnya ada di pangkuan sudah tidak ada lagi. Bahkan Nova yang duduk di sebelahnya juga sudah hilang. Ketika itu jerit tangis dan teriakan penumpang semakin ramai.

Sambil menahan sakit di sekujur tubuhnya, Agustina berusaha keluar dari bus untuk mencari dua buah hatinya. Dia sempoyongan karena tangan kirinya seperti sudah patah. Di luar Agustina mendapati Nova sedang menangis bersandar di pohon bambu di dekat bus. Di tengah kegelapan malam dan kepanikan penumpang lain, Agustina kembali melanjutkan pencarian.

Ia pun mengaku sempat panik, karena tidak kunjung menemukan sang buah hati yang masih batita. Sehingga memutuskan naik dari jurang ke badan jalan, dengan harapan bisa menemukan Kewa. Beruntung sang anak memang ada di sana. Dari keterangan beberapa penumpang lain, ia baru mengetahui bila Kewa lebih dulu berada di sana dalam keadaan menangis. Diduga ia terlempar keluar, saat bus jungkir balik di badan jalan.

"Kewa terpental ke luar mobil, tapi untung hanya luka lecet saja," kata Agustina, sambil memeluk sang anak.

Ibu dan dua anak ini berangkat dari Muarabungo Jambi dengan tujuan Martapura Kabupaten OKU Timur. Ia bersama dua orang anaknya berencana ke rumah orangtuanya dan merayakan Idul Fitri di sana. Namun belum sempat sampai tujuan, kecelakaan tersebut terjadi. Hingga ia mengalami luka cukup parah, dan tangan kiri patah.

"Ini saya juga bingung, masih nunggu keluarga datang. Saya bisa minta tolong hubungi nomor ini," ujar Agustina, sambil menunjukan secarik kertas berisi barisan nomor ponsel orangtuanya.

Seperti Mimpi

"Suasana saat itu kacau balau. Ada yang menjerit dan menangis, terutama perempuan dan anak-anak. Saya saja terpental ke luar mobil, hingga luka robek di tangan dan kaki," kata Mirwan (27), seorang penumpang bus ditemui di Puskemas Bungamas.

Mirwan terpental keluar bus, melalui atap yang sudah terlepas. Ia terhempas di rumpun bambu bersama beberapa orang penumpang lainnya.

Dengan tubuh sempoyongan dan menahan rasa sakit akibat luka robek di kaki, ia bergegas naik ke bibir jurang menuju badan jalan. Saat itu belum ada satu pun warga yang datang menolong, hingga mereka harus berusaha sendirian.

Ia sempat menyaksikan beberapa orang mencari saudara dan anaknya sambil menangis karena situasi saat itu gelap gulita.

"Tubuh terasa sakit semua karena benturan, dan kaki saya juga luka robek dan harus mendapat delapan jahitan. Rasanya seperti mimpi saja," ujar Masran, yang rencananya hendak pulang kampung ke Surabaya Jawa Timur ini.

Sementara menurut Masran (25), penumpang yang duduk kursi bagian belakang, saat kejadian hampir semua penumpang tertidur lelap. Sehingga tidak ada yang menyadari bila bus kehilangan kendali di jalan menurun menikung.

"Mereka baru sadar dan terbangun ketika tubuh terhempas saat bus jungkir balik sekitar lima kali," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini