TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jawa Tengah, memeriksa intensif 30 anggota Satuan Brimob Polda Jawa Tengah (Jateng).
Pemeriksaan terkait peristiwa baku hantam di Markas Direktorat Sabhara Polda Jateng, Rabu (24/7/2013) sekitar pukul 22.30 WIB.
Demikian diungkapkan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny Franky Sompie di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (25/7/2013).
“Terutama yang 30 anggota Satuan Brimob yang mendatangi Kantor Direktorat Sabhara, langsung diperiksa sejak tadi malam," kata Ronny.
Anggota Sabhara yang terlibat pertikaian, lanjutnya, langsung didengar keterangannya sebagai saksi maupun calon terperiksa, untuk kasus pelanggaran disiplin.
Selain itu, isi BlackBery Messenger (BBM) yang diduga dikirim Bripda Fahri, akan menjadi pijakan pemeriksaan sebagai pemicu awal kedatangan anggota Satuan Brimob Polda Jawa Tengah.
“BBM yang menjadi dasar mereka miskomuniklasi, adalah bukti yang perlu diperiksa. Siapa pemiliknya juga perlu didengar keterangan, dan siapa yang memulai kerusuhan atau pertikaian, juga didengar keterangannya,” papar Ronny.
Sebelumnya diberitakan, peristiwa yang mencoreng citra kepolisian terjadi di Jawa Tengah, Rabu (23/7/2013) sekitar pukul 22.30 WIB. Sebanyak 30 anggota Brimob Polda Jawa Tengah mendatangi Direktorat Sabhara Polda Jawa Tengah.
Penyebabnya sepele, yakni pesan dalam BlackBerry Messenger (BBM) dari seorang bernama Bripda Fahri, yang bertugas di Direktorat Sabhara Polda Jawa Tengah. Isi pesan itu dengan cepat menyulut anggota Brimob Polda Jawa tengah lainnya.
30 anggota Brimob Polda Jawa Tengah dengan menunggangi sepeda motor, mendatangi Direktorat Sabhara Polda Jawa Tengah untuk mencari Bripda Fahri. Namun, orang yang dicari tidak ada, sampai akhirnya terlibat adu mulut antara anggota Sabhara dan Brimob.
“30 anggota Sat Brimob Polda Jateng mendatangi Kantor Direktorat Sabhara Polda Jateng menggunakan kendaraan bermotor. Kemudian mereka berusaha menanyakan kiriman BBM yang mereka terima bernuansa tidak menyenangkan terhadap Sat Brimobda Polda Jateng. Saat pertemuan, terjadi silang pendapat, sehingga mereka melakukan tindakan pemukulan satu sama lain,” beber Ronny.
Kasus tersebut saat ini sudah ditangani Kapolda Jawa Tengah. Semua anggota Brimob dan Sabhara yang terlibat dalam insiden tersebut kini menjalani pemeriksaan oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jateng.
Akibat peristiwa tersebut, empat anggota Sabhara dan empat anggota Brimob mengalami luka-luka. Terjadi juga kerusakan pada bangunan di Direktorat Sabhara Polda Jateng, di mana sejumlah kaca jendela pecah.
Empat anggota Direktorat Sabhara Polda Jateng yang terluka adalah Bripda Ilham (21), Bripda Aditya (19), Bripda Anugrah Dwi (20), dan Bripda Fajar Gunarto (20).
Sementara, anggota Satuan Brimob Polda Jateng yang luka-luka dan memar adalah Bripda Liang Lukita, Bripda Nuh Setiaji, Bripda Muhamad Nur Solihin, dan Bripda Pundi Lingga Pratama.
Ronny membantah adanya penggunaan senjata tajam dalam insiden tersebut. Tapi, kemungkinan luka sobekan pada sejumlah korban diakibatkan pecahan kaca.
“Tadi saya katakan ada beberapa bagian kaca yang pecah, itu nanti akan diteliti secara mendalam apa yang menyebabkan luka sobek. Ada kaca yang bisa melukai kaki dan tangan mereka,” tuturnya. (*)