News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wanita Ini Tewas Saat Jalan-jalan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MAYAT LELI PORA--Mayat Leli Pora (55), warga Desa Kalembu Tilu, Kecamatan Wewewa Barat, diletakkan di teras rumah Yacob B Mesang di Desa Payola Umbu, Kecamatan Loura, beberapa saat setelah ditemukan, Selasa (30/7/2013).

Laporan Wartawan Pos Kupang Alfons Nedabang

TRIBUNNEWS.COM, TAMBOLAKA - Seorang perempuan tua ditemukan tergeletak tanpa nyawa di jalan raya samping barat Sekolah Dasar Katolik (SDK) Marsudirini di Desa Payola Umbu, Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya, Selasa (30/7/2013).

Mayat yang belakangan diketahui bernama Leli Pora (55), warga Desa Kalembu Tilu, Kecamatan Wewewa Barat, itu pertama kali ditemukan Gardis (10), murid SDK Marsudirini pukul 11.30 Wita.

Mendapat informasi dari Gardis, Kepala SDK Marsudirini langsung melapor kepada Polsektif Loura. Berselang beberapa saat polisi tiba di lokasi. Seketika warga juga memadati tempat kejadian perkara.

Bersama dengan beberapa warga, mayat Leli Pora digotong dan diletakkan di teras rumah Yacob B Mesang. Jarak lokasi jatuhnya Leli Pora dengan rumah Yacob hanya 5 meter. Sebagai tanda, lokasi jatuhnya korban dilingkari batu dan diberi daun hijau.

Polisi menemukan kartu tanda penduduk (KTP) atas nama korban. Tidak lama kemudian, mengetahui anggota keluarga korban di Tambolaka, termasuk anaknya, Leli, siswi kelas 1 SMA Mandaelu.

Mendapati ibunya sudah meninggal, Leli tidak terima. Ia menangis sambil meronta-ronta. Polisi akhirnya membawa mayat Leli Pora ke Rumah Sakit Caritas untuk divisum.

Markus, keluarga Leli Pora, saat ditemui di lokasi kejadian, mengatakan, korban diminta anaknya Lina untuk datang menghadiri pertemuan di SMA Mandaelu. Lina tinggal bersama dengan Markus. Selesai pertemuan, mereka kembali ke rumah Markus.

Setelah itu, Leli Pora berpamitan mau pulang ke Wewewa Barat. Anaknya Leli tidak mengantar.
Kapolsektf Loura, Kompol YT Goro, yang dikonfirmasi Selasa malam, menjelaskan, korban tidak jadi divisum/otopsi. Hal itu atas kemauan keluarga karena keluarga mengetahui tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Polisi juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Diduga mengalami serangan jatung. Keluarga sudah membawa korban ke kampung untuk dimakamkan," kata Goro.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini