News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ledakan di Vihara Ekayana

Korban Liburan ke Puncak

Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Vihara Ekayana Buddhist Centre, Duri Kepa, Jakarta Barat, Pasca ledakan bom pada Minggu malam, Senin (5/8/2013). Terjadi ledakan bom berdaya ledak kecil dan sebuah bom yang tidak meledak di dalam vihara yang melukai tiga orang. Warta Kota/angga bhagya nugraha

TRIBUNNEWS.COM,PANGKALPINANG- Hadi (33), warga Jalan Basuki Rahman, Kelurahan Sriwijaya, Pangkalpinang, langsung membuka situs-situs berita online. Ia hendak mengecek informasi Vihara Ekayana di Kelurahan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat yang menjadi sasaran aksi pengeboman pada Minggu (4/8) malam.

Hadi mencari kepastian nasib adiknya, Sumeti alias Aling (26), yang sedang berada di vihara dan dikabarkan turut menjadi korban ledakan bom.

Hadi pertama kali mendapat kabar tersebut saat melihat profile BlackBerry Messenger rekan-rekannya. Hadi sempat kurang yakin terhadap kebenaran kabar adiknya terluka karena ledakan bom. Dia pun menelusuri berita-berita tentang bom di Vihara Ekayana melalui media online sembari berusaha menelpon Aling.
Alangkah leganya Hadi ketika Aling mengangkat telepon dan mengabarkan keadaannya baik-baik saja. Aling mengatakan korban luka bom adalah temannya, Rice (20).

"Saya telepon adik saya malam kemarin malah tertawa-tawa. Dia nggak apa-apa. Hanya telinganya saya yang mengalami gangguan, seperti berdengung. Luka nggak ada. Yang luka cuma Rice. Tapi hanya luka gores saja. Tidak apa-apa," kata Hadi kepada Bangka Pos, Senin (5/8).

Seperti diberitakan, dua ledakan bom terdengar di Vihara Ekayana ketika sedang berlangsung kebaktian yang dihadiri ratusan orang. Informasi dari kepolisian menyebut korban yang terluka adalah Rice, warga asal Jalan Garut, Kelurahan Pasar Padi, Kecamatan Rangkui, Pangkalpinang yang mengalami luka pada lengan tangan kanan dan betis kanan.

Korban lainnya adalah Elisa (29), warga Jalan Metro, Kelurahan Air Salemba, Kecamatan Pangkalbalam, Pangkalpinang serta Sumeti alias Aling, warga Jalan Basuki Rahmat RT 03/01, Kelurahan Sriwijaya, Kecamatan Bukit Intan, Pangkalpinang yang terkena dampak bom berupa gangguan pendengaran sementara pada telinga kiri.

Hadi menuturkan, Aling berangkat ke Jakarta Minggu (4/8) sekitar pukul 11.00 WIB. Adiknya itu bepergian ke Jakarta bersama Rice dan Elisa dari Pangkalpinang. Ketiganya bermaksud mengisi liburan panjang dengan berjalan-jalan ke daerah wisata Puncak, Jawa Barat.

Sesampainya di Jakarta, tiga sahabat itu menunggu suami Elisa, Erdi, yang sedang berada di Vihara Ekayana. Mereka juga sempat bersembahyang di vihara. Ketika rombongan dari Pangkalpinang ini hendak pulang terjadilah ledakan bom.

"Mereka menunggu suami Elisa, Erdi, di vihara itu. Masih sempat sembahyang juga. Tapi saat hendak pulang ternyata ada ledakan bom. Kebetulan dekat dengan adik saya dan teman-temannya," ujar Hadi.

Oleh karena kondisi tiga perempuan asal Pangkalpinang itu relatif baik-baik saja, mereka pun memutuskan melanjutkan rencana berlibur ke Puncak. Usai memberi data identitas dan keterangan kepada polisi yang datang ke vihara, Aling dan teman-temannya berangkat ke Puncak sekitar pukul 23.00 WIB.

"Nggak ada luka. Cuma telinga adik saya dan Elisa yang berdengung. Rice katanya cuma luka gores saja, nggak apa-apa. Mereka malam itu juga langsung berangkat ke puncak," ujar Hadi.  (J2/Can)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini