Laporan Wartawan Tribun Sumsel Edison
TRIBUNNEWS.COM, PRABUMULIH - Sebanyak 6 pelajar SMA di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, nyaris menjadi korban perdagangan manusia (human trafficking).
Beruntung, pihak kepolisian setempat bisa menggagalkan perdagangan tersebut, Rabu (14/08/2013), sehingga keenam gadis remaja itu tak jadi "dimiliki" seorang pria hidung belanng.
"Kami berhasil menggagalkan penjualan keenam gadis tersebut. Kini, kami masih melakukan pengembangan kasus, untuk membongkar seluruh jaringan human trafficking itu," kata Kapolres Prabumulih Ajun Komisaris Besar Denny Yono Putro, Kamis (15/08/2013).
Keenam gadis yang dimaksud itu antara lain ialah DS (16), warga Kelurahan Anak Petai Prabumulih; dan, ML (16), warga Kecamatan Rambang Kuang Kabupaten OI.
Selanjutnya RA (17), warga Kelurahan Prabujaya; ND (17), warga Kelurahan Prabumulih kecamatan Prabumulih Barat; NV (16), warga Kelurahan Pasar II Prabumulih; dan, NN (16) warga Kelurahan Mangga Besar Prabumulih.
Keenam gadis remaja itu, diduga diduga akan dijual ke pria hidung belang oleh Khamrul (40), warga keturunan India yang tinggal di Jalan Padat Karya, Keluarahan Gunung Ibul, Kecamatan Prabumulih Timur.
Pelaku, mengaet para remaja sebagai stok perempuan penghibur bagi pria hidung belang. Dalam menjalankan aksinya, Khamrul mengaku kepada para gadis mampu mengobati berbagai masalah asmara dan kekasih.
"Padahal, para wanita itu akan dijual kepada para hidung belang dengan harga sebesar Rp 1 juta per orang," tutur Denny.
Beruntung, ketika akan melakukan transaksi, ulah Khamrul berhasil diketahui pihak kepolisian yang mendapat info dari masyarakat.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Khamrul diamankan di sel tahanan Mapolres Prabumulih. Sementara keenam remaja yang menjadi korban, sudah dikembalikan ke pihak keluarga.