TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Dua saksi mata pembunuhan sadis Fransisca Yofie (34), menilai dua pelaku yang sudah menyerahkan diri banyak memberikan keterangan bohong.
Karenanya, sejumlah warga di Cipedes Tengah, Kecamatan Sukajadi, Bandung, Jawa Barat, yang menjadi saksi mata pembunuhan Sisca di Cipedes, Senin pekan lalu, memberikan keterangan berbeda dengan pengakuan para pelaku.
Tak hanya keterangan dua pelaku bernama Wawan (39) dan Ade (24) yang dibantah oleh para saksi mata, kronologi pembunuhan sadis versi polisi pun berbeda.
Seorang saksi mata, RZ (29), mengaku melihat jelas peristiwa saat pelaku menyeret korban dengan menjambak dan menyeret korban di atas aspal jalan. RZ melihat dari sekitar jarak dua atau tiga meter.
"Masa aja ngaku rambutnya itu masuk gir, bohong amat, nih. Mata kepala saya yang melihat langsung pada saat korban itu digusur (diseret), di depan mata saya banget. Tangan kiri pelaku yang dibonceng menjenggut rambut korban. Dari atas sudah digusur, saksinya juga banyak banget. Ketika itu saya belum ngeuh, yang diseret itu manusia. Saya kira itu boneka, soalnya korban tidak bersuara," kata RZ yang ditemui di tempat kejadian perkara, Kamis (15/8/2013).
Sebelumnya, kedua terduga pelaku mengaku kepada polisi tidak mengetahui saat Sisca terseret. Mereka mengaku baru mengetahui ada korban mengikuti di bawahnya terseret pada saat motor itu melaju ratusan meter.
Hal itu terjadi karena pelaku mengaku Sisca sempat mencekik dan bahkan menaiki jok motor para terduga pelaku. Setelah itu Sisca terjatuh dan tersungkur. Selanjutnya, karena rambut tersangkut di gir, pelaku berusaha memotong rambut itu agar terlepas. Namun, akhirnya pelaku tak sengaja membacok kepala Sisca.
Menurut saksi RZ, jika korban dibacok di tengah perjalanan atau di awal perjalanan, seharusnya ada ceceran darah.
"Saya perhatikan, pas pertama aspal jalan maupun di tengah perjalanan tidak melihat darah sampai tempat ditemukan korban. Saya hanya melihat bekas gusuran aja. Pokoknya darah terlihat banyak di lokasi tempat dibuangnya korban aja," kata RZ.
Senada dengan RZ, AT selaku saksi mata lain menyatakan hal yang sama. "Pikir aja sama Bapak, masak aja rambutnya kena gir motor, motornya bisa maju? Coba sekarang Bapak cobain masukin rambut boneka atau rambut wig, motornya bisa maju atau engga? Ini mah kalau menurut pendapat saya, pendapat dari orang bodoh. Pikir ajalah sama logika," kata AT.
AT menambahkan, badan Sisca tertelungkup pada saat ditemukan. "Saya lihat di bagian belakangnya, kulit kepalanya terlihat, mungkin rambutnya rontok saat dijenggut sama pelaku," kata AT.
Menurut AT, pada saat korban tergeletak, tidak ditemukan terlalu banyak darah. Namun, lama-kelamaan darah korban memenuhi jalan. "Pas pertama mah, tidak banyak darah. Tapi lama-kelamaan darah itu terus mengalir. Akhirnya darahnya jadi banyak," kata AT.
AT mengaku melihat samar-samar saat pelaku membuang korban. Sebelumnya, di dekat belokan, AT pun mendengar suara ribut. "Ya, pokoknya pas pelaku itu datang membuang korban, terdengar suara ribut. Setelah dibuang, motor pelaku itu langsung ngebut. Motornya warna putih biru," ujar AT. (kompas.com)