Laporan Reporter Tribun Timur Mahyuddin
TRIBUNNEWS.COM WATAMPONE --Salah satu warga Desa Donridonri, Kecamatan Donridonri, Kabupaten Soppeng melaporkan oknum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Soppeng yang menampar ke polisi. Oknum DPRD Soppeng dilaporkan menampar anaknya karena perbuatan yang tidak lakukan oleh anaknya.
"Kejadiannya Ramadan kemarin. Anak saya dituding bakar petasan dan ditampar di wajah. Padahal anak saya kebetulan ada di situ. Tapi bukan dia yang bakar petasan," tutur Solong, ayah korban, Kamis (15/8) saat dihubungi Tribun.
Kejadian ini terjadi pada awal Agustus lalu. Kala itu, putranya Nursaktian Panca (16) ditampar oleh Oknum DPRD Soppeng Andi Ria Kudran dari Fraksi Demokrat karena petasan yang meresahkan warga sekitar.
Menurut Solong, oknum DPRD ini menampar korban yang sedang bermain bersama rekannya di pos ronda di desa tersebut. Ia memaparkan, rekan anaknya itu membakar petasan di sekitar pos ronda dan lari meninggalkan daerah tersebut.Andi Ria datang menegur korban dan rekannya. Tidak hanya itu, Andi Ria juga menampar sejumlah pemuda yang ada di sekitar pos ronda.
"Waktu kejadian saya masih berada di luar daerah. Makanya, saya baru melaporkannya ke polisi," kata Solong.
Sementara itu, Andi Ria Kudran mengakui ulahnya itu namun, menurutnya, apa yang dilakukannya itu tidak lain untuk kepentingan remaja di sekitar desanya dan juga masyarakat sekitar. Andi Ria menjelaskan, ia telah menegur remaja itu untuk tidak membakar petasan di sekitar rumahnya karena ia memiliki anak bayi yang sedang sakit dan juga meresahkan masyarakat.
"Ternyata di hari kedua, mereka masih juga membakar petasan makanya, ia memberikan teguran fisik supaya mereka tidak mengulangi perbuatannya yang meresahkan warga sekitar," tutur Andi Ria.
Ia menjelaskan, sejak dilaporkan hingga saat ini, dirinya belum pernah mendapat panggilan dari aparat kepolisian karena semua warga sekitar mengerti kalau perbuatan yang dilakukannya itu tidak lain untuk membina para remaja di desanya.
"Toh akhirnya setelahnya saya beri pembinaan, mereka tidak lagi membakar petasan," ungkap Andi Ria.