TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Megawati Soekarnoputri mengungkapkan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur menjadi pertaruhan tersendiri bagi dirinya selaku Ketua Umum PDI Perjuangan, pasca-membawa Joko Widodo alias Jokowi dan Ganjar Pranowo menjadi Gubernur DKI Jakarta dan Jawa Tengah.
Demikian disampaikan Megawati saat menjadi juru kampanye Bambang DH-Said Abdullah di Lapangan Flores, Gubeng, Surabaya, Jumat (23/8/2013).
Dalam pidatonya, Mega berbagi cerita pribadinya, tentang komunikasi batinnya dengan mendiang sang ayah sekaligus presiden RI pertama, Soekarno.
"Semalam sebelum saya ke sini, saya berdialog dengan ayah saya, bahwa besok saya akan ke Jawa Timur," ungkap Mega.
Mega pun menyindir sebagian warga Jatim yang belum menjatuhkan pilihan cagub Jatim dari PDIP. Padahal, PDIP merupakan anak ideologi dari partai yang didirikan oleh Bung Karno di Jatim.
"Suatu hal yang aneh, ketika kamu membangun Indonesia melalui Jawa Timur, tapi mengapa sampai hari ini kamu tidak memilih pemimpinnya dari PDIP," tutur Mega.
Tjahjo Kumolo (tengah) bersama bakal calon gubernur Jawa Timur, Bambang Dwi Hartono (kanan) dan bakal calon wakil gubernur Jawa Timur, Said Abdullah, berfoto bersama usai memberikan keterangan pers di kantor DPP PDIP, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2013).
Mega mengatakan, bila warga Jatim merasa berjiwa Soekarno, maka ia memilih Bambang-Said sebagai gubernur/wagub Jatim pada pemilihan 29 Agustus 2013 mendatang.
"Jadi kalau saya berdiri di depan Anda, sy mempertaruhkan, apakah benar Anda, kalau yang selalu mengatakan 'Bung Karno Bung Karno Bung Karno', apakah benar nanti yg akan milih Bambang-Sadi untuk jadi gubernur Jawa Timur," kata Mega.
Di satu sisi Mega berusaha membakar semangat dan mengajak warga Jatim untuk memilih Bambang-Said, di sisi lain Mega mengakui hal itu akan mendapat rintangan berupa permainan politik uang hingga ketidaknetralan penyelenggara pemilu, KPUD.
"Pertanyaannya, kenapa kecurangan bisa terjadi? Yah, karena rakyatnya mau dibuat curang. Tanpa kamu mau curang, itu tidak akan terjadi," tegas Mega disambut tepuk tangan ribuan massa simpatisan PDIP. ( Abdul Qodir)