Laporan Wartawan Tribun Timur, Edi Sumardi
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Kasus dugaan korupsi proyek mobil toko atau MoKo Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel dinilai memiliki implikasi politik.
Mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel Irman Yasin Limpo selaku kuasa pengguna anggaran adalah pihak paling bertanggungjawab atas kasus ini. Irman kini mencalonkan diri sebagai Wali Kota Makassar dan kasusnya terungkap bertepatan dengan pencalonannya.
Kasus ini merugikan negara dengan nilai taksiran Rp 4,3 miliar. Proyek MoKo menelan anggaran Rp 5,28 miliar dari APBD Sulsel.
Kasus ini muncul bersamaan dengan momentum politik bukan tanpa sebab. "Korupsi berimplikasi politik karena korupsi dilakukan oleh orang politik," kata pengamat hukum dari Universitas 45 Makassar, Marwan Mas dalam diskusi Jejak-jejak MoKo yang diselenggarakan Gabungan Aktivis Lintas Kampus Makassar di Makassar, Senin (26/8/2013).
Kendati aktornya orang politik, penegak hukum diminta tak terpengaruh dengan orang-orang politik sehingga dapat menuntaskan kasus ini. Korupsi proyek MoKo telah dilaporkan ke Kejaksaan Agung dan Kejaksaan Tinggi Sulsel.
Marwan berharap agar kejaksaan tak "masuk angin" dalam penanganan kasus ini. "Kalau tak ada sogok-sogok, semua korupsi di Sulsel bisa diungkap," katanya.(tribun-timur.com/edi)