News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengapa Korupsi Mobil Toko Terungkap saat Pemilihan Wali Kota?

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Casis Moko (Mobil Toko) dipenuhi semak belukar di kantor UPT Balai Pengembangan Logam, Jl Ir Sutami, Makassar, seperti terlihat, Rabu (31/7/2013). Produksi mobil ini odihentikan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel karena sejumlah alasan, padahal telah menghabiskan anggaran miliaran rupiah dari APBD Sulsel. (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Edi Sumardi

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Kasus dugaan korupsi proyek mobil toko atau MoKo Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel dinilai memiliki implikasi politik.

Mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel Irman Yasin Limpo selaku kuasa pengguna anggaran adalah pihak paling bertanggungjawab atas kasus ini. Irman kini mencalonkan diri sebagai Wali Kota Makassar dan kasusnya terungkap bertepatan dengan pencalonannya.

Kasus ini merugikan negara dengan nilai taksiran Rp 4,3 miliar. Proyek MoKo menelan anggaran Rp 5,28 miliar dari APBD Sulsel.

Kasus ini muncul bersamaan dengan momentum politik bukan tanpa sebab. "Korupsi berimplikasi politik karena korupsi dilakukan oleh orang politik," kata pengamat hukum dari Universitas 45 Makassar, Marwan Mas dalam diskusi Jejak-jejak MoKo yang diselenggarakan Gabungan Aktivis Lintas Kampus Makassar di Makassar, Senin (26/8/2013).

Kendati aktornya orang politik, penegak hukum diminta tak terpengaruh dengan orang-orang politik sehingga dapat menuntaskan kasus ini. Korupsi proyek MoKo telah dilaporkan ke Kejaksaan Agung dan Kejaksaan Tinggi Sulsel.

Marwan berharap agar kejaksaan tak "masuk angin" dalam penanganan kasus ini. "Kalau tak ada sogok-sogok, semua korupsi di Sulsel bisa diungkap," katanya.(tribun-timur.com/edi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini