News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sembilan Bayi Pengungsi Terserang Gizi Buruk

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Laporan Wartawan Pos Kupang, Okto Manehat

TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Sejumlah bayi yang berada di kamp pengungsian di Kantor Bupati Sikka di Jalan Ahmad Yani, Kota Maumere, mulai diserang kasus gizi buruk. Jumlah bayi yang menderita gizi buruk sembilan orang. Satu diantaranya sudah mengalami gizi buruk sejak datang dari Pulau Palue. Sementara delapan bayi lainnya baru mengalami gizi buruk di kamp pengungsian.

Petugas kesehatan yang ditemui Pos Kupang (Tribunnews.com Network) di kamp pengungsian, Jumat (30/8/2013), membenarkan ada sembilan bayi yang mengalami kasus gizi buruk. Menurut petugas, ada delapan bayi yang baru terserang di lokasi pengungsian. Sementara satunya memang mengalami kasus ini sejak datang dari Pulau Palue.

Petugas tersebut mengatakan, masalah gizi buruk yang dialami sejumlah anak pengungsi ini karena diduga sakit diare dan lainnya. Penyebab lainnya bisa dari asupan makanan.

"Penanganan bayi gizi buruk akan dilakukan secara khusus di Puskesmas Beru. Di lengan bayi belum dililit pita merah (istilah medis) atau belum parah," kata petugas itu.

Salah seorang dokter yang bertugas di kamp pengungsian, kepada Pos Kupang mengatakan, perawatan bayi dan anak yang menderita gizi buruk dilakukan di puskesmas terdekat. Di puskesmas telah ada standar penanganan kasus gizi buruk.
Menurut dokter itu, bayi yang menderita gizi buruk ini akan ditangani secara baik dengan memperhatikan asupan makanannya.

Bupati Sikka, Drs Yoseph Ansar Rera dalam jumpa pers di Pos Pendamping Penanganan Pengungsi di Kota Maumere, Rabu (28/8/2013) malam, mengatakan, bayi dan anak yang mengalami gizi buruk akan ditangani secara khusus.

Ansar yang didampingi salah seorang pejabat dari BNPB Pusat, Yolak mengatakan, bayi dan anak yang mengalami gizi buruk serta ibu-ibu hamil diberikan tempat sendiri secara terpisah dengan pengungsi lainnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini