Laporan Wartawan Tribun Timur, Rudhy
TRIBUNNEWS.COM - Calon Wali Kota Makassar Irman Yasin Limpo (None) diminta oleh warga Makassar yang ikut berpartisipasi dalam program None Radio Show untuk secepatnya menghapus iuran komite sekolah dan iuran pembangunan sekolah.
Karena menurut warga hal itu sangat memberatkan orangtua siswa. "Iuran komite, pembangunan, LKS dan lain-lain itu masih sangat berat bagi kami," kata Indra, salah seorang warga via telepon kepada None Minggu (8/9/2013) di SYL Center, Jl Pelita, Makassar.
"Dukung dan bantulah Irman-Busrah, maka secepatnya akan kami hapus itu iuran-iuran sekolah," kata Busrah.
Karena bagi Irman, iuran komite sekolah itu legal, namun dari pengamatan sosial dan hal lainnya, iuran komite itu jauh lebih banyak mudaratnya dari pada manfaatnya.
Ke depan Irman berjanji kelak jika jadi wali kota, selain menerapkan pendidikan gratis secara maksimal di Makassar, juga akan menghapuskan iuran komite dan uang LKS.
"Percuma pendidikan gratis, kalau masih ada iuran komite. Dua hari setelah pelantikan nanti, saya akan hapuskan iuran komite, karena itu pembodohan," tegas Irman.
Iuran komite menurut Irman adalah iuran yang dibebankan kepada orangtua yang bertopeng kesepakatan orangtua. Ingat, katanya, ini sudah menjadi industrialisasi pendidikan.
"Uang komite itu tidak boleh dan harus dihapus. Uang LKS juga akan dihapus. Percuma pendidikan gratis kalau banyak pungutan liar,"tegasnya.
Menurut None penghapusan iuran komite sekolah dan iuran pembangunan adalah bagian dari "Keseimbangan Segitiga Makassar" yang menjadi strategi Noah. Keseimbangan segitiga itu adalah; pelayanan masyarakat, kesejahteraan rakyat dan daya saing.